Eks Dirjen Kemenhub Prasetyo Ternyata sering Mangkir sebelum Ditangkap Kejagung
JAKARTA, iNews.id - Kejaksaan Agung (Kejagung) telah menetapkan mantan Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Prasetyo Boeditjahjono sebagai tersangka kasus dugaan korupsi jalur kereta api Besitang-Langsa. Prasetyo ternyata sering mangkir pemeriksaan sebelum akhirnya ditangkap.
“Yang bersangkutan sudah beberapa kali dipanggil secara patut sebagai saksi, namun yang bersangkutan tidak mengindahkan,” kata Kapuspenkum Kejagung, Harli Siregar, Senin (4/11/2024).
Sementara Dirdik Jampidsus Kejagung Abdul Qohar mengungkapkan, Prasetyo ditangkap di sebuah hotel di Sumedang, Jawa Barat saat sedang bersama keluarganya. Penyidik sudah memantau pergerakan Prasetyo selama tiga minggu.
“Jadi penangkapan bukan tiba-tiba, kami ingin tegakkan hukum, tegakkan keadilan. Siapa pun yang terlibat, siapa pun yang melakukan tindak pidana korupsi, bila cukup bukti kami pasti akan cari,” ujar dia.
Saat ini, Prasetyo ditahan di rutan Salemba cabang Kejagung selama 20 hari ke depan.
Diketahui, Balai Teknis Perkeretaapian (BTP) kelas 1 Medan membangun jalur KA Trans Sumatera Railways, yang salah satunya adalah jalur Besitang-Langsa. Jalur ini menghubungkan Sumatera Utara dan Aceh dengan anggaran pembangunan sebesar Rp1,3 triliun yang bersumber dari SBSN atau surat berharga syariah negara.
Namun, dalam pelaksanaan pembangunan tersebut, Prasetyo memerintahkan kuasa pengguna anggaran yaitu NSS untuk memecah pekerjaan konstruksi tersebut menjadi 11 paket. Dia memerintahkan NSS yang kini sudah menjadi terdakwa kasus korupsi poyek KA, untuk memenangkan 8 perusahaan dalam proses tender atau lelang.