Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : GP Ansor akan Kerahkan 10.000 Satgas Pangan Banser Kawal Makan Bergizi Gratis
Advertisement . Scroll to see content

Eks HTI: Kasus Pembakaran Bendera Jangan Terus Dibesar-besarkan

Jumat, 02 November 2018 - 14:01:00 WIB
Eks HTI: Kasus Pembakaran Bendera Jangan Terus Dibesar-besarkan
Aksi Bela Tauhid terkait pembakaran bendera yang dilakukan oknum Banser NU.
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Mantan anggota Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Ainur Rofiq Al Amin mengingatkan semua pihak agar tidak membesar-besarkan kasus pembakaran bendera yang dilakukan oknum Banser NU.

"Kasus bendera di Indonesia jangan terus dibesar-besarkan karena jelas itu bendera Hizbut Tahrir," katanya kepada iNews.id, Jumat (2/11/2018).

Pernyataan itu sebelumnya dia sampaikan dalam seminar kebangsaan, "Jangan Suriahkan Indonesia." Dalam seminar itu, Rofiq juga mencatat pernyataan para pembicara tentang konflik di Suriah.

Pembicara menyampaikan bahwa Suriah adalah negeri yang hampir tidak ada orang fakirnya karena sekolah dan rumah sakit gratis. Selain itu warga Suriah ramah-ramah, kehidupan beragama rukun, baik antar Islam-kristen, maupun antara Sunni dengan Syiah.

"Namun kerukunan dan kedamaian itu bisa tersulut api perang selain karena konstelasi global, juga dihembuskan isu agama. Maka terjadilah apa yg kemudian disesali oleh semua rakyat Suriah. Tapi sudah terlambat....!!!!," ujarnya.

Ainur Rofiq juga mengingatkan sejumlah kalangan agar tidak menguji kesabaran Banser dan Ansor. Banser dan Ansor secara keanggotaan yang terbesar jumlahnya di seluruh Indonesia ketimbang ormas sejenis.

"Jangan terus uji kesabarannya, kalau mau demo mereka pasti bisa lebih massif, tapi kita kan enggak ingin itu terjadi. Mari rawat NKRI yang merupakan hasil ijtihad para ulama," katanya.

Editor: Azhar Azis

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut