Eropa Dilanda Gelombang Panas, BMKG Pastikan Indonesia Tak Terpengaruh
Lebih lanjut, Guswanto menjelaskan, gelombang panas yang terjadi di wilayah Eropa atau Amerika biasanya terjadi pada saat periode musim panas berlangsung. Secara umum, gelombang panas dipicu oleh kondisi dinamika atmosfer di wilayah Eropa ataupun Amerika.
"Di mana ketika terdapat pola tekanan udara tinggi di atmosfer yang dapat terjadi selama beberapa hari bahkan beberapa minggu yang kemudian dapat mendorong pergerakan massa udara hangat dan terkompresi di sekitar permukaan sehingga menimbulkan kondisi suhu udara yang lebih panas dan cenderung lembab," paparnya.
Berbeda dengan Indonesia. Fenomena suhu panas yang terjadi di Indonesia lebih kepada pengaruh posisi matahari dan kondisi tutupan awan yang sangat kurang pada siang hari. Ditekankan Guswanto, kedua faktor ini menjadi penyebab utama kondisi suhu panas di wilayah Indonesia.
"Gelombang panas tidak selalu terjadi setiap tahun. Meskipun demikian, gerak semu tahunan matahari yang menyebabkan perubahan musim di lintang menengah dan tinggi umumnya memicu adanya daerah bertekanan tinggi (high pressure area) yang merupakan pemicu terjadinya gelombang panas," ungkapnya.
Editor: Muhammad Fida Ul Haq