Fahri Hamzah: Basis PPP Sebenarnya Lebih Kuat ke Prabowo
JAKARTA, iNews.id – Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menilai deklarasi dukungan PPP kubu Muktamar Jakarta kepada pasangan capres–cawapres Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno, beberapa waktu lalu, akan berdampak besar untuk memecah suara di kalangan pemilih parpol berlambang kakbah itu.
Fahri mengatakan, kemunculan PPP kubu Muktamar Jakarta yang kini dinakhodai Humphrey Djemat itu adalah efek dari konflik masa lalu yang tidak pernah diselesaikan oleh pemerintah di bawah kepemimpinan Joko Widodo (Jokowi).
Menurut dia, lahirnya dua kelompok di PPP, yakni kubu Romahurmuziy (Romy) dan kubu Djan Faridz (kubu Muktamar Jakarta), membuat banyak masyarakat saat ini tidak mampu membaca mana sesungguhnya yang lebih besar dan menggambarkan semangat perjuangan partai Islam itu. “Tetapi kalau PPP, saya kira basis identifikasinya, dugaan saya lebih kuat ke Pak Prabowo,” kata Fahri di Kompleks Parlemen Senayan, Kamis (29/11/2018).
Dia melihat gerakan PPP yang dimotori Humphrey Djemat dan kawan-kawan untuk mendukung pasangan Prabowo–Sandi sangatlah wajar. Apalagi, PPP sebenarnya lebih memiliki kedekatan dengan Prabowo dibandingkan dengan Jokowi.
“Pada dasarnya, PPP itu hubungannya dengan kelompok Prabowo sangat kuat, dan itu dari awal sejak di KMP (Koalisi Merah Putih), zaman Pak Suryadharma Ali (ketua umum PPP 2007–2014). Jadi, saya kira ya pecahnya (suara PPP) cukup besar lah,” ujar Fahri.
Sebelumnya, PPP kubu Muktamar Jakarta menggelar musyawarah kerja nasional (mukernas) di Jakarta, pada 15-16 November 2018. Rapat itu dihadiri perwakilan dari 34 Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP di seluruh Indonesia. Mukernas itu menghasilkan beberapa rekomendasi, salah satunya mendukung pasangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahuddin Uno di Pilpres 2019.
Editor: Ahmad Islamy Jamil