Fatayat NU Ingatkan Peran Perempuan di Tahun Politik
AMBON, iNews.id – Geliat tahun politik sudah mulai dirasakan masyarakat. Dalam dua tahun ke depan ini, Indonesia bakal menggelar pesta demokrasi untuk memilih para pemimpin bangsa.
Ketua Umum Fatayat NU Anggia Ermarini mengingatkan kembali peran perempuan dalam tahun politik. Dalam pandangannya, sampai saat ini para pemegang kebijakan di ranah politik masih didominasi oleh kaum lelaki.
“Perempuan memiliki potensi diplomasi yang besar andai mau digali, kemampuan berkomunikasinya juga bisa diandalkan,” tutur Anggia di sela-sela Pembukaan Konferensi Besar XVI Fatayat NU di Ambon, Maluku, Kamis (26/4/2018).
Dia menjelaskan, di tahun politik ini perempuan harus aktif berpartisipasi agar sektor-sektor penting dalam upaya pemberdayaan anak dan perempuan dapat diakomodasi dengan baik. Perempuan memiliki sensitivitas lebih tinggi dalam kedua urusan ini karena memang menjadi bagian dari cerminan kehidupannya.
“Perempuan-perempuan di pedesaan masih banyak yang memiliki akses pelayanan publik yang minim, semisal akses kesehatan, ekonomi, dan pendidikan. Ini sangat menyedihkan karena berakibat pada masih tingginya angka ketertinggalan perempuan di sektor publik,” jelasnya
Perhatian khusus Fatayat NU terhadap masalah tersebut kemudian mendorong organisasi otonom Nahdlatul Ulama itu untuk berbuat lebih banyak lagi. Termasuk membuka wawasan perempuan soal politik dan menjadikan politik sebagai media ibadah. Fatayat NU pun mendorong kader-kader terbaiknya agar mau berjuang melalui jalur politik.
Menurut Anggia, kalau politik dipandang dengan positif, dia bisa menjadi alat untuk membuat kebijakan dan perubahan yang lebih baik begitu pun sebaliknya. “Kalau semakin banyak perempuan memiliki peran strategis di ranah politik maka bisa dipastikan permasalahan ketertinggalan perempuan juga bisa diminimalisasi,” ujarnya.
Editor: Ahmad Islamy Jamil