Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Dihantam Puluhan Bom hingga Disabotase Chiki Fawzi Tetap Bela Perdamaian Gaza
Advertisement . Scroll to see content

Feri Amsari: Tanpa Anak Muda, Tidak Ada Masa Depan yang Baik

Sabtu, 01 November 2025 - 06:22:00 WIB
Feri Amsari: Tanpa Anak Muda, Tidak Ada Masa Depan yang Baik
Pakar hukum tata negara, Feri Amsari. (Foto: iNews)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Pakar hukum tata negara, Feri Amsari menekankan peran penting anak muda untuk bangsa. Dia menegaskan anak muda begitu penting bagi masa depan Indonesia.

"Bagi saya tanpa ada anak muda tidak ada revolusi, tidak ada perbaikan, tidak ada masa depan yang baik," kata Feri dalam program Rakyat Bersuara on Campus bertajuk Demokrasi Digital: yang Muda yang Bersuara, Jumat (31/10/2025).

Feri meyakini, generasi muda adalah kelanjutan masa depan Indonesia menjadi lebih baik. Menurutnya, anak muda bisa menjadi siapa pun dan melakukan apa pun jika memanfaatkan masa mudanya dengan baik.

Dia mendorong agar anak muda terus mempertahankan idealisme dalam berpikir dan berbuat bagi bangsa dan negara. Feri turut mengutip pernyataan Tan Malaka yang menyebut idealisme merupakan satu-satunya barang langka yang dimiliki kaum muda.

"Sebaik-baiknya idealisme yang anda kerjakan hari ini, akan menjadi catatan penting sejarah Anda di masa depan," ujarnya.

Sementara itu, pegiat isu politik Aurelia Vizal meminta anak muda tidak hanya sekadar dijadikan jargon politik. Anak muda seharusnya dipandang sebagai subjek politik yang setara.

Aurelia melihat sistem yang dibangun saat ini menggandeng anak muda dalam politik lima tahunan. Namun setelah itu, kata dia, anak muda seperti dilupakan.

"Habis dijadiin kayak simbol politik, hiasan doang setiap lima tahun sekali, setelah itu apa? Kita tidak pernah dianggap subjek politik yang setara," kata Aurel dalam program yang sama.

Dia menyayangkan sikap kritis dan suara anak muda jarang didengar. Kendati demikian, dia mendorong anak muda untuk terus bersuara.

"Jadi tolong banget partisipasi anak muda itu bukan jargon politik lima tahun sekali, bukan hiasan estetika saja, tapi harus ada menjadi sesuatu yang ada substansi dan kita dianggap sebagai subjek politik yang setara," ujarnya.

"Jadi menurutku, anak muda tetaplah bersuara, tetaplah berkolektif, tetap bersolidaritas. Meski pun api kita kecil, percikan itu tetap api dan lama-lama bisa menyambar juga," tutur dia.

Editor: Rizky Agustian

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut