Fungsionaris DPP Golkar: Aziz Syamsudin Jangan Perkeruh Suasana Jelang Munas
Sirajuddin menyesalkan reaksi Aziz yang tidak dewasa karena mempersoalkan komitmen, sementara di sisi lain telah mengklaim telah mendapatkan dukungan dari DPD I dan DPD II. Dia pun mempertanyakan mengapa anggota Fraksi Partai Golkar itu justru tidak membiarkan Bamsoet dan Airlangga bertarung terbuka secara adil?
”Tanpa embel-embel ini dan itu. Toh keduanya sama-sama punya basis pendukung dan kekuatan yang sama. Tanpa takut kalah,” ujarnya.
Menurut Sirajuddin, sejak awal Bamsoet telah sepakat colling down untuk menjaga suasana pelantikan presiden tetap kondusif. Sikap Bamsoet itu sangat negarawan dan dewasa. Di tengah sengitnya persaingan dia tetap memikirkan masa depan partai dan mengutamakan kepentingan bangsa.
Bamsoet juga secara tegas telah mengatakan "mendukung Airlangga maju pada Munas bulan Desember", bukan menyatakan mundur dari pencalonan. Bamsoet, kata dia, tidak pernah mengatakan mundur, bahkan lebih dulu mendeklarasikan diri untuk menjadi calon ketua umum.
Menurutnya, maju menjadi calon ketua umum bukan semata-mata kehendak Bamsoet, tetapi permintaan dan desakan dari seluruh kader di akar rumput, DPD I, DPD II, dan juga tokoh-tokoh Golkar.
”Ini amanah yang tak boleh diabaikan, justru jika Bamsoet tidak maju, hal itu dapat dikatagorikan sebagai bentuk pengkhianatan Bamsoet terhadap aspirasi akar rumput partai Golkar,” ucapnya.
Editor: Zen Teguh