Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Produk Ternak dan Rempah Jatim Tembus Pasar Singapura, Ekspor Capai Rp17,70 Miliar
Advertisement . Scroll to see content

Ganjar Rutin Menginap di Rumah Warga, Atikoh: Agar Paham Masalah Rakyat

Rabu, 24 Januari 2024 - 19:23:00 WIB
Ganjar Rutin Menginap di Rumah Warga, Atikoh: Agar Paham Masalah Rakyat
Istri Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Supriyanti (Foto: Ist)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Ganjar Pranowo secara rutin menghabiskan waktu di rumah warga. Fakta itu disampaikan oleh Siti Atikoh Supriyanti, istri dari calon presiden nomor urut 3. 

Menurut Atikoh, tindakan tersebut bukan untuk kepentingan pencitraan, melainkan merupakan kebiasaan Ganjar selama menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah dan tidak terbatas pada persiapan Pilpres 2024.

Pernyataan tersebut diungkapkan dalam acara Silahturahmi Kebangsaan di Pendopo Yayasan Bumi Sroyo, Banyuwangi, Jawa Timur, pada Rabu (24/1/2024). Kegiatan ini merupakan bagian dari Safari Politik VII ke Jawa Timur.

Atikoh menjelaskan keputusan Ganjar untuk tinggal di rumah warga bertujuan agar dapat memahami aspirasi dan harapan rakyat terhadap pemimpin. Menurutnya, dengan cara ini, Ganjar dapat lebih memahami perjuangan dan realitas kehidupan sehari-hari masyarakat.

"Langkah seperti itu memungkinkan Mas Ganjar untuk secara informal berinteraksi dan melihat masalah-masalah yang dihadapi masyarakat, sehingga dapat lebih memahami permasalahan yang ada," katanya.

Atikoh juga menekankan keluhan petani mengenai biaya tinggi dan ketersediaan pupuk yang sulit diperoleh dapat dengan mudah teridentifikasi ketika Ganjar menginap di rumah warga.

Selain itu, Atikoh menyampaikan pandangan bahwa pemerintah seharusnya membuat kebijakan yang mendukung petani, merujuk pada pendapat Proklamator Soekarno atau Bung Karno yang menganggap urusan pangan sebagai masalah negara.

"Bung Karno pernah menyatakan bahwa masalah pangan merupakan masalah negara, bahkan menyangkut kelangsungan hidup bangsa. Jika kita ingin mencapai kedaulatan pangan, kebijakan harus mendukung petani," katanya.

"Oleh karena itu, untuk mengatasi keterbatasan tersebut, pemerintah sebaiknya memberikan subsidi tambahan, dan kita mungkin bisa meningkatkan jumlah pabrik di Indonesia agar tidak terlalu bergantung pada produk impor," tuturnya.

Editor: Muhammad Fida Ul Haq

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut