Gaya Ridwan Kamil Buka-Bukaan Bongkar Aspirasi Warga Jakarta di Panggung BARK
JAKARTA, iNews.id - Calon Gubernur (Cagub) Ridwan Kamil menyambut baik hadirnya panggung BARK (Bongkar Aspirasi Ridwan Kamil). Pria yang akrab dipanggil RK itu mengatakan BARK menjadi panggung untuk warga Jakarta.
Di panggung tersebut, mereka boleh menyampaikan aspirasi, kritik, masukan, dan saran. RK memastikan akan mendengar dan menjawab setiap pertanyaan yang disampaikan.
Diinisiasi oleh Ghifari Fachrezi, BARK edisi perdana berlangsung di Half Patiunus pada Sabtu, (14/9/2024).
Ratusan warga Jakarta dari berbagai latar belakang hadir dalam acara tersebut. ”BARK itu Bahasa Inggris yang artinya menggonggong. Jadi, orang boleh memaki, mengkritisi, selama tidak body shaming. Yang dimaki yang dikritisi adalah gagasannya, silakan. Kenapa, karena kita kan sudah memilih demokrasi,” kata RK.
Selama lebih kurang dua jam, RK mendengar banyak aspirasi, kritik, masukan, dan saran. Mulai suara anak muda, orang tua, organisasi masyarakat, sampai teman disabilitas. Semua bersuara untuk menitipkan harapannya kepada RK jika terpilih sebagai gubernur Jakarta.
”Karena saya orang baru, saya memperkenalkan diri dan menyerap aspirasi. Ada yang dibacakan lewat media sosial, ada yang bertanya langsung. Bagi saya ini sangat menyenangkan,” ujarnya.
Gubernur Jawa Barat periode 2018-2023 itu mengaku sangat senang, karena forum serupa BARK sudah sering dia lakukan. Sejak masih wali kota sampai menjadi gubernur di Jawa Barat, RK rajin membuka ruang diskusi dengan masyarakat.
Dia tidak masalah jika BARK disebut mirip dengan Desak Anies. ”Poinnya saya pernah melakukan yang seperti ini di banyak tempat. Bahwa mungkin sama dengan Desak Anies, saya kira nggak masalah,” ucap dia.
Bagi suami Atalia Praratya itu, yang penting adalah substansi. BARK dihadirkan di tengah-tengah pesta demokrasi di Jakarta sesuai dengan semangat pasangan Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) yakni memastikan Pilkada Jakarta menjadi ajang adu gagasan yang diisi dengan riang gembira, sehingga pemilih di Jakarta punya kesempatan untuk menilai calon pemimpin yang akan mereka pilih dari gagasannya.
”Yang penting kan isinya, gagasannya, dialognya,” kata RK.