Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kumpulkan Ketua PWNU, Gus Yahya Tegaskan Tolak Mundur dari Ketua Umum PBNU
Advertisement . Scroll to see content

Geger NU soal Pemakzulan Gus Yahya, Petinggi Syuriah: Ini Semua Skenario

Minggu, 23 November 2025 - 15:06:00 WIB
Geger NU soal Pemakzulan Gus Yahya, Petinggi Syuriah: Ini Semua Skenario
Ketua Umum PBMU Gus Yahya didesak mundur dari jabatannya. (Foto: dok. iNews)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id – Dinamika internal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) semakin memanas setelah beredarnya Risalah Rapat Harian Syuriah yang mengindikasikan adanya permintaan agar Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) mengundurkan diri.

Namun, isu pemakzulan tersebut kini dibantah keras oleh sejumlah petinggi Syuriah PBNU lainnya, yang menuding isi risalah telah dipelintir dan tidak mencerminkan keputusan kolektif rapat.

Rapat Harian Syuriah yang menjadi sorotan digelar di Hotel Aston Jakarta pada Kamis (20/11/2025), dengan kehadiran 37 dari 53 pengurus harian. Risalah rapat itu ditandatangani oleh Rais Aam PBNU, KH Miftachul Akhyar.

Seorang sumber internal NU yang menolak disebutkan namanya membongkar fakta di balik rapat tersebut. Menurutnya, keputusan resmi rapat sejatinya adalah meminta Rais Aam untuk melakukan klarifikasi (tabayyun) kepada Gus Yahya dan Sekretaris Jenderal PBNU Saifullah Yusuf (Gus Ipul) terkait isu keterlibatan tokoh Israel dalam sebuah acara NU.

"Risalah itu isinya memang benar yang tersebar, tetapi saya tidak pernah diajak menyusun risalah. Kedua, risalah itu tidak benar bahwa Rapat Syuriah memutuskan Gus Yahya dicopot. Tidak ada keputusan Gus Yahya harus mundur. Mboten wonten (tidak ada)," tegas sumber tersebut di Jakarta, Minggu (23/11/2025).

Tudingan Vonis Sepihak 

Sumber internal tersebut menyebut isi risalah telah dipelintir untuk menciptakan narasi seolah-olah terjadi upaya mendongkel kepemimpinan Gus Yahya.

"Rapat Syuriah itu memutuskan Syuriah sepakat memasrahkan semuanya kepada Rais Aam, didampingi wakil Rais Aam, untuk mengundang Ketum dan Sekjen melakukan tabayyun," jelasnya.

Ia juga menyesalkan sikap Rais Aam dalam rapat yang disebutnya langsung memvonis Gus Yahya tanpa memberikan ruang pembuktian.

"Artinya, Rais Aam menganggap ini sudah terbukti. Ini kacau balau," ujarnya blak-blakan.

Sumber tersebut juga mengonfirmasi bahwa dalam pertemuan dengan Pengurus Wilayah NU (PWNU) se-Indonesia, Gus Yahya telah memberikan penjelasan terbuka mengenai duduk persoalan yang dituduhkan kepadanya.

"Apa yang disampaikan Rais Aam tidak sesuai dengan fakta. Ini skenario, pasti," katanya. 

Sebelumnya, Ketua Umum PBNU, Gus Yahya menegaskan sikapnya: tidak akan mundur dari posisi Ketua Umum PBNU, meskipun muncul desakan dari jajaran Syuriah PBNU.

Gus Yahya menegaskan bahwa dirinya adalah Ketua Umum PBNU yang sah, dipilih melalui suara mayoritas oleh para pengurus NU pada Muktamar ke-34 di Bandar Lampung tahun 2021 lalu.

"Saya akan menuntaskan masa khidmatnya genap lima tahun hingga 2026 mendatang," ujar KH Yahya Cholil Staquf.

Editor: Kastolani Marzuki

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut