Geledah 3 Lokasi, KPK Sita Rp200 Juta dan Deposito Rp1 Miliar
JAKARTA, iNews.id - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melanjutkan penggeledahan terkait kasus dugaan suap pejabat di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Banyaknya lokasi penggeledahan juga sama yakni, tiga tempat.
Juru bicara KPK, Febri Diansyah mengatakan, penggeledahan di tiga lokasi itu adalah kediaman tiga tersangka, baik dari pemberi maupun penerima. Ketiga tempat itu adalah kediaman Direktur Utama PT Wijaya Kesuma Emindo (WKE) Budi Suharto (BSU), Kepala Satuan Kerja SPAM Darurat Teuku Moch Nazar (TMN) dan Direktur PT TSP Yuliana Enganita Dibyo (YUL).
"Dari rumah tersangka YUL, Direktur PT TSP, penyidik menyita uang sekitar Rp200 juta, deposito setidaknya Rp 1 miliar," katanya di Jakarta, Rabu (2/1/2019).
Tidak hanya itu, dia mengatakan, penyidik KPK juga mengamankan sejumlah dokumen-dokumen proyek yang relevan dengan penanganan perkara kasus suap proyek pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di Kementerian PUPR Tahun Anggaran 2017-2018.
"Sedangkan untuk dua rumah tersangka lainnya penggeledahan masih berjalan malam ini," ujar mantan peneliti ICW ini.
Pada penghujung 2018, KPK menggeledah sebanyak tiga lokasi. Hasilnya, lembaga antirasuah tersebut menyita sejumlah barang bukti elektronik seperti CCTV (Closed Circuit Television) dan uang Rp 800 juta.
Penggeledahan di kantor SPAM juga masih terus berjalan sampai malam ini. Sejauh ini diamankan dokumen-dokumrn relevan terkait proyek-proyek penyediaan air minum baik yang dikerjakan WKE (Wijaya Kesuma Emindo) atau TSP (Tasjida Sejahtera Perkasa), barang bukti elektronik berupa CCTV dan uang sekitar Rp800juta," katanya saat dikonfirmasi melalui pesan singkat, Senin (31/12/2018).
Saat ini tim KPK tengah fokus di dua lokasi penggeledahan yaitu kantor PUPR dan kantor PT. Wijaya Kesuma Emindo (WKE). Menurut dia, hal tersebut untuk mencari sejumlah barang bukti lainnya. Mengingat, proyek dalam perkara ini berada di sejumlah lokasi di Indonesia. Sehingga, tim KPK harus melakukan penggeledahan dengan hati-hati.
"Tim terus melakukan penelusuran di dua lokasi tersebut mengingat dugaan luasnya sebaran korupsi di proyek SPAM ini," ujar Febri.
Editor: Djibril Muhammad