Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Ngeri! 110 Anak Direkrut Teroris Lewat Game Online dan Instagram
Advertisement . Scroll to see content

Geliat Bisnis Jamaah Islamiyah, Miliki 2 Kebun Sawit dan Bergaji Rp15 Juta

Senin, 01 Juli 2019 - 20:17:00 WIB
Geliat Bisnis Jamaah Islamiyah, Miliki 2 Kebun Sawit dan Bergaji Rp15 Juta
Karo Penmas Divisi Humas Mabes Polri, Dedi Prasetyo. (Foto: iNews.id/Irfan Ma'ruf)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel) telah membekukan kelompok Jamaah Islamiyah (JI) pada 2007. Namun, diam-diam kelompok radikal itu terus bergeliat dengan membangun fondasi ekonomi dan merekrut banyak anggota.

Karo Penmas Divisi Humas Mabes Polri, Dedi Prasetyo mengatakan, kelompok yang berafiliasi dengan Al Qaeda tersebut membangun usaha perkebunan untuk membiayai roda organisasi dan menggaji pimpinannya. Bahkan, kelompok ini diketahui memiliki dua perkebunan kelapa sawit di Kalimantan dan Sumatra.

Dia menambahkan, pihaknya saat ini tengah mencari tahu perusahaan dan titik lokasi dua perkebunan tersebut. Para anggota JI digaji Rp10 juta-Rp15 juta per orang tiap bulan.

"Amir (pemimpin) bersama beberapa orang di struktur aktif, boleh dikatakan berhasil membangun kekuatan ekonomi untuk operasional sehari-hari termasuk gaji pejabat struktural," kata Dedi di Mabes Polri, Senin (1/7/2019).

JI, menurut dia, telah melakukan perekrutan sebanyak enam gelombang dan memberangkatkannya ke Suriah untuk melakukan pelatihan militer. Biaya pemberangkatan menggunakan dana hasil perkebunan kelapa sawit. Hingga saat ini belum diketahui berapa jumlah orang yang direkrut dan diberangkatkan itu.

"Masih kami dalami," ujar mantan wakil kapolda Kalimantan Tengah (Kalteng) ini.

Dalam kasus ini Polri menangkap lima orang di antaranya PW selaku pemimpin atau Amir, MY, BS, A dan BT. Para terduga teroris selain memperkuat basis ekonomi untuk memenuhi kebutuhan operasional juga melakukan kaderisasi untuk menguatkan kemampuan militer seperti bidang intelijen, siber dan perakitan bom.

"Jadi untuk membangun kekuatan tentunya jangka pendeknya dia adalah melakukan rekrutmen sebanyak mungkin untuk bisa masuk ke dalam jaringan dia. Kedua, mereka juga mengembangkan bisnisnya dulu. Kalau jangka panjangnya mereka tetap cita-citanya adalah membentuk khilafah di Indonesia," tutur Dedi.

JI juga terafiliasi dengan Al Qaeda. Kelompok militan JI dilatih di berbagai medan, dari Afghanistan, Thailand, Malaysia, dan Filipina. Pengalaman tempur di medan-medan perang yang beragam ini membuat aksi-aksi teror JI bukan hanya lebih cermat, melainkan juga memiliki daya rusak yang luar biasa tinggi.

Pola kaderisasi JI juga lebih ketat. Ketika salah satu pimpinannya tertangkap, maka sel organisasi dihapuskan. JI menyasar orang asing dan tidak melibatkan perempuan dalam aksinya.

"Apabila organisasi itu besar dan memiliki kekuatan msasa dan kekuatan ekonomi maka tinggal menunggu waktu saja tidak menutup kemungkinan mereka untuk membentuk khilafah di Indonesia bisa terwujud," ujar Dedi.

Editor: Djibril Muhammad

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut