Gerakan Samtama, Jurus Jitu Pemprov DKI Kurangi Sampah
JAKARTA, iNews.id - Sampah menjadi masalah pelik bagi Jakarta. Data Survei Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta tahun 2019 menunjukkan bila dalam dua hari, volume sampah DKI sebesar Candi Borobudur, dan sampah makanan menjadi penyumbang terbesar, yakni 52 persen. Mengakali hal ini, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mencanangkan program Gerakan Sampah Tanggung Jawab Bersama (Samtama).
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta Andono Warih mengungkapkan, program ini dibuat untuk mengubah paradigma lama soal pengelolaan sampah. Warga diajak berpartisipasi secara aktif untuk pemilihan dan pengurangan sampah dari sumber, dalam hal ini yang berasa dari rumah tangga.
“Gerakan ini diharapkan dapat mengubah paradigma lama pengelolaan sampah, dari sekadar kumpul, angkut, buang menjadi paradigma baru, diolah, dimanfaatkan, dan didaur ulang, istilah kerennya circular economy,” ujarnya beberapa waktu lalu.
Pengurangan sampah bisa dilakukan melalui rumah sendiri dengan bijak memakai produk, penggunaan ulang barang, hingga mendaur ulangnya. Andono menambahkan bila pemilihan barang menjadi kunci lain untuk menekan volume sampah.
“Pemilahan adalah tahap penting dalam mengolah sampah, sehingga dapat dimanfaatkan kembali. Sampah organik yang terpilih dapat diolah menjadi kompos menggunakan lubang biopori ataupun komposter sederhana. Sampah anorganik yang terpilah dapat ditabung melalui bank sampah untuk selanjutnya di-recycle di industri daur ulang,” katanya.