Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Diejek soal Serangan 11 September, Cawalkot New York Mamadani: Muslim Biasa Hadapi Hinaan!
Advertisement . Scroll to see content

Geram Makam Gus Dur Diungkit, Gus Miftah Sebut Politikus Demokrat Gagal Paham

Senin, 22 Februari 2021 - 18:06:00 WIB
Geram Makam Gus Dur Diungkit, Gus Miftah Sebut Politikus Demokrat Gagal Paham
Pendakwah yang juga pengasuh Pesantren Gus Miftah (Foto: Instagram)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Pengasuh Pondok Pesantren Ora Aji, Sleman, DI Yogyakarta, Gus Miftah geram dengan pernyataan politikus Partai Demokrat yang membandingkan pembangunan Museum SBY-ANI dengan makam Gus Dur. Perbandingan itu jelas tak sepadan.

Gus Miftah menerangkan, perbandingan itu tak sepadan karena beberapa alasan. Pertama, makam Gus Dur berada satu kompleks dengan makam pendiri NU yang juga kakeknya, Hadratussyekh Hasyim Asyari. 

Artinya, kata Gus Miftah, pemakaman tersebut sudah ada sejak lama. Perlu dicatat pula KH Hasyim Asyari merupakan Pahlawan Nasional. 

Wakil Sekjen Partai Demokrat Rachland Nashidik. (Foto Sindonews).
Wakil Sekjen Partai Demokrat Rachland Nashidik. (Foto Sindonews).

“Kedua, dana yang dikucurkan pemerintah untuk membangun sarana dan prasarana di sekitar makam Gus Dur. Bukan makam Gus Dur,” kata Gus Miftah dalam akun Instagram-nya, dikutip Senin (22/2/2021).

Pendakwah bernama lengkap Miftah Maulana Habiburrahman ini menuturkan, bukan tanpa alasan pemerintah membangun sarana dan prasarana di sekitar tempat tersebut. Ini karena antusiasme jamaah sangat besar. Ribuan orang datang berziarah ke makam Gus Dur dan KH Hasyim Asyari setiap hari.

Ketiga, kotak amal di makam Gus Dur setiap bulan mampu menyumbang anak yatim dan dhuafa minimal Rp300 juta. Dari jumlah tersebut, satu rupiah pun tidak diambil pengurus makam maupun Pondok Pesantren Tebu Ireng.

Presiden ke-4 RI KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur (Okezone/Ist).
Presiden ke-4 RI KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur (Okezone/Ist).

Fakta berikutnya, makam Gus Dur mampu menghidupkan ekonomi umat. Ekonomi bergerak mulai dari jasa bus pariwisata yang mengangkut peziarah, rumah makan dan pedagang-pedagang di sekitar makam.

“Artinya, kalau hari ini ada orang memperbandingkan antara pembangunan museum di Pacitan dengan kompleks makam Gus Dur, saya pikir dia gagal paham,” kata Gus Miftah.

Pernyataan Gus Miftah merespons kontroversi cuitan politikus Partai Demokrat Rachland Nashidik. Rachland belum lama ini berkicau mengenai museum SBY-ANI yang dipertanyakan banyak orang karena menerima dana hibah Rp9 miliar dari Pemprov Jawa Timur.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut