Gugatan Ijazah Jokowi Ditolak di PN Surakarta, Penggugat: Pengadilan Tak Berani Terima
JAKARTA, iNews.id - Praktisi Hukum atau Penggugat ijazah Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) Muhammad Taufiq buka suara usai gugatannya digugurkan Pengadilan Negeri Solo. Dia menilai pengadilan tak berani memeriksa lebih lanjut gugatan yang ia masukkan ke pengadilan.
"Kalau saya sebagai ahli pidana mengatakan tidak berani menerima gugatan saya," kata Taufiq dalam program Rakyat Bersuara di iNews TV, Rabu (16/7/2025).
Dia menyampaikan bahwa pengertian gugur dalam putusan tersebut bukanlah akhir dari segalanya. Sebab pengadilan baru memeriksa gugatan tersebut dari segi formal.
"Masyarakat harus dimengertikan pengertian gugur itu jangan ada yang mengatakan menang kalah, itu belum sampai sampai substansi atau pemeriksaan pokok perkara. Itu baru meneliti proses formal nah secara formal pengadilan Surakarta mengatakan dinyatakan tidak dapat diterima," ungkap dia.
Dosen Ketua Pusat Studi dan Kajian Anti Korupsi Fakultas Hukum Universitas Islam Sultan Agung ini memastikan akan menempuh langkah banding setelah putusan dinyatakan gugur.
"Banding dong," tuturnya.
Sebelumnya dalam sidang yang dipimpin Hakim Putu Gde Hariadi, majelis hakim mengabulkan eksepsi kompetensi absolut dari seluruh tergugat, yakni Jokowi, KPU Kota Solo, SMAN 6 Solo, dan Universitas Gadjah Mada (UGM). Putusan sela menyatakan PN Solo tidak berwenang mengadili perkara dugaan ijazah Jokowi.
Dengan demikian, gugatan Jokowi dalam perkara nomor 99/Pdt.G/2025/PN Skt tersebut dinyatakan gugur di tingkat pertama.
"Di dalam putusan sela itu, Pengadilan mengabulkan eksepsi tentang kewenangan mengadili secara absolut tersebut. Yang pada pokoknya menyatakan PN Solo tidak berwenang mengadili perkara itu," ujar Humas PN Solo Aris Gunawan.
Editor: Puti Aini Yasmin