Hadiri IPU ke-143 di Madrid, Puan Maharani: Indonesia Berpijak pada Kesetaraan Gender Susun Legislasi
Selain itu, reformasi hukum yang responsif gender disebut dapat meningkatkan perlindungan perempuan dari berbagai tindak kekerasan. Tentunya, ditambahkan Puan termasuk perlindungan perempuan dari perdagangan orang dan pernikahan dini.
“Selama tahun-tahun awal pengarusutamaan gender di Indonesia, kita dihadapkan pada tantangan sulitnya menerjemahkan pengertian gender,” ucapnya.
Puan menyebut, tantangan itu membuat upaya pengarusutamaan gender masih terfokus secara sempit pada peningkatan partisipasi perempuan daripada fokus secara luas pada isu hak asasi manusia dan pemberdayaan.
“Namun saya percaya bahwa pelibatan penuh perempuan dalam program pembangunan nasional bukan hanya sebagai kebijakan afirmatif, tetapi tindakan berani untuk menghormati harkat dan martabat manusia,” tutur Puan.
Dalam IPU General Assembly di Madrid, Puan juga akan menjadi pembicara di beberapa sesi. Selain dalam forum parlemen perempuan, dia akan menyampaikan pidato pada sesi General Debate dengan tema "Contemporary Challenges to Democracy: Overcoming Division and Building Community".
Mantan Menko PMK ini akan mengisi sesi Governing Council untuk menyampaikan hasil sidang The First Global Conference on Achieving the Sustainable Development Goals (SDGs) yang telah diselengarakan secara virtual di Jakarta pada tanggal 28-30 September 2021. Selanjutnya, Puan akan berpidato pada closing session forum Sidang Umum IPU ke-143 Madrid sekaligus menyampaikan undangan kepada seluruh parlemen negara-negara anggota IPU untuk hadir dalam Sidang IPU ke-144 yang akan diselenggarakan di Indonesia bulan Maret 2022.
Di sela-sela forum parlemen internasional ini, Puan juga akan mengadakan beberapa bilateral meeting. Di antaranya dengan Ketua Parlemen Spanyol, Presiden IPU, dan Sekretaris Jenderal UN WTO.
Editor: Rizal Bomantama