Hadiri Pertemuan di Bangkok, Prabowo Singgung Permasalahan Laut China Selatan
JAKARTA, iNews.id - Menteri Pertahanan (Menjan), Prabowo Subianto menghadiri pertemuan ASEAN Defence Ministers' Meeting (ADMM) Retreat, di Bangkok, Thailand, Minggu (17/11/2019). Pada kesempatan itu Prabowo mengatakan, ASEAN harus menjadi penyeimbang (balancing) dan penghubung (bridging) di kawasan Indo-Pasifik melalui ASEAN Indo-Pasifik Outlook agar tidak ada dominasi kekuasaan di kawasan.
Menurutnya, Indo-Pasifik bukan semata-mata milik ASEAN, melainkan milik masyarakat dunia. ASEAN melalui netralitas dan sentralitasnya mengajak seluruh negara di kawasan Indo-Pasifik untuk ikut bertanggung jawab terhadap keamanan kawasan.
"Indo-Pasifik tidak boleh dimaknai hanya dalam konteks bebas dan terbuka melainkan juga harus memiliki karakteristik inklusif, transparan, dan komprehensif, mendatangkan manfaat bagi kepentingan jangka panjang seluruh negara di kawasan," ujar Prabowo di Bangkok, Thailand, Minggu (17/11/2019).
Indonesia berharap permasalahan keamanan di kawasan seperti pencurian kekayaan alam, pelanggaran wilayah, penyelundupan, sengketa wilayah, bencana alam dan kemanusiaan dapat diatasi melalui kerja sama yang kuat, sungguh-sungguh dan berkelanjutan.
Dia menuturkan, permasalahan Laut China Selatan yang mengemuka saat ini harus segera diselesaikan secara damai melalui forum dialog dan diplomasi dengan mendorong code of conduct yang telah disepakati ASEAN agar dapat diterima oleh China.
Melalui pertemuan Forum ADMM Retreat, dia berharap akan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi kepentingan kerja sama pertahanan ASEAN di masa datang.
"Bagi Indonesia, ASEAN adalah wadah membangun kerja sama yang bermanfaat bagi perdamaian, stabilitas dan pembangunan di kawasan kita. Melalui pilar politik dan keamanan ASEAN, kita bisa memperkuat keamanan Asia Tenggara yang tentunya juga akan dapat meningkatkan kesejahteraan negara-negara di dalamnya," katanya.
Editor: Kurnia Illahi