Hadiri Rakernas Partai Perindo, Menag Ingatkan Keihklasan dan Ketulusan Pengabdian Jadi Kunci
JAKARTA, iNews.id - Menteri Agama (Menag), Nasaruddin Umar mengingatkan keikhlasan dan ketulusan dalam pengabdian menjadi kunci. Hal tersebut disampaikan Nasaruddin dalam pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) dan Syukuran HUT ke-11 Partai Perindo di Discovery Hotel, Ancol, Jakarta, Minggu (2/11/2025) malam.
"Partai Persatuan Indonesia yang kita jalani hari ini, 11 tahun yang lampau banyak pembelajaran yang kita jalani tetapi keikhlasan itu adalah kata kunci, ketulusan pengabdian itu adalah kata kunci," ujar Nasaruddin.
"Siapa pun, di mana ada keikhlasan di situ ada keajaiban tanpa keikhlasan sulit kita mendapatkan keajaiban agama apa pun juga mengatakan hal yang sama bahwa ketulusan sebuah pengabdian itulah yang menjanjikan," tuturnya.
Nasaruddin menuturkan, ada titik terang, ada cahaya di ujung perjalanan sebuah partai politik. Dia juga menekankan semangat perjuangan juga turut menjadi kunci kesuksesan partai politik.
"Wadah kita tercinta ini dan kita tentu bersemangat menjalaninya sebab tanpa semangat, tanpa perjuangan, tanpa pengabdian tentu kita tidak bisa banyak berharap," ucap Nasaruddin.
Sebagai informasi, Rakernas dan HUT ke-11 Partai Perindo mengusung tema besar "Energi Baru Indonesia, Pemimpin Berintegritas, Kebijakan Berkualitas, Rakyat Naik Kelas."
Hadir Ketua Majelis Persatuan Partai Perindo, Hary Tanoesoedibjo; Ketua Umum DPP Partai Perindo, Angela Tanoesoedibjo; Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Partai Perindo, Ferry Kurnia Rizkiyansyah; serta pengurus dan kader Perindo lainnya.
Fokus utama rakernas kali ini adalah untuk memperkuat kapasitas kader, memperluas program ekonomi kerakyatan, dan menegaskan peran Partai Perindo sebagai motor perubahan politik yang berpihak pada rakyat.
Dalam forum ini, Partai Perindo menegaskan bahwa politik merupakan jalan pengabdian untuk menghadirkan kesejahteraan bagi bangsa. Partai Perindo akan merespons turunnya kepercayaan publik terhadap partai politik, dan diharapkan rakernas ini menjadi momentum perbaikan institusi politik.
Editor: Aditya Pratama