Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Furgon Habbil Winata Sumbang Emas Pertama Indonesia di Asian Youth Games 2025
Advertisement . Scroll to see content

Hari Bumi, Perguruan Silat Se-Jabodetabek Ikut Pelatihan Eco Enzyme di Zona Madina Dompet Dhuafa

Minggu, 01 Mei 2022 - 20:50:00 WIB
Hari Bumi, Perguruan Silat Se-Jabodetabek Ikut Pelatihan Eco Enzyme di Zona Madina Dompet Dhuafa
Perguruan pencak silat se-Jabodetabek mengikuti pelatihan Eco Enzyme dari tim Eco Enzyme Nusantara Bogor dalam rangka Hari Bumi (Foto: Dompet Dhuafa)
Advertisement . Scroll to see content

BOGOR, iNews.id - Ratusan peserta dari perguruan pencak silat se-Jabodetabek antusias mengikuti pelatihan Eco Enzyme yang dipaparkan langsung tim Eco Enzyme Nusantara (EEN) Bogor Raya, Sabtu (23/4/2022) siang. Dalam rangka Hari Bumi yang diperingati setiap 22 April, pelatihan tersebut diselenggarakan Dompet Dhuafa bersama Kampoeng Silat Jampang (KSJ) di Aula Masjid Al Madinah, Kawasan Zona Madina Dompet Dhuafa, Kemang, Bogor.

Aang Hudaya selaku Pengurus EEN Bogor Raya & Bank Eco Enzyme LPI (Lembaga Pengembangan Insani), memaparkan, sejatinya setiap orang adalah pegiat lingkungan. Siapa pun bisa membuat Eco Enzyme, tidak terbatas pada profesi tertentu untuk bisa berkontribusi menjaga Bumi. Maka, pesilat sebagai salah satu komunitas yang kuat akan budaya, bisa ikut mengolah dan memanfaatkan sisa limbah organik yang selama ini sehari-hari dihasilkan oleh setiap rumah tangga maupun di padepokan silat.

“Eco Enzyme menjadi alternatif untuk bisa mengolah dan memanfaatkan sisa limbah organik yang selama ini terbuang begitu saja. Hari ini kita praktik membuat Eco Enzyme dengan bahan dasar yang sangat mudah didapat, yaitu air, gula merah, dan limbah organik yang masih segar (tidak busuk) berupa sisa sayur-mayur dan kulit buah. Takarannya 1-3-10, yaitu 1 kg gula merah, 3 kg buah, dan 10 liter air, yang diolah dalam satu wadah toples,” papar Aang.

Setelah menyimak materi yang diberikan, para pecinta seni budaya beladiri tersebut juga diajak membuat 100 toples Eco Enzyme dan memanfaatkan 36 kg limbah organik. Sesi praktik ini turut dipandu Mohamad Latif, Anindita, Nurita, dan Ummi Maryam, dari tim EEN Bogor Raya.

“Proses fermentasinya selama 3 bulan. Setelah panen bisa disaring, ampasnya bisa dimanfaatkan, dan juga cairannya bisa dikemas dalam botol-botol kecil menjadi produk turunannya. Target dasar utama kali ini, peserta bisa membuat Eco Enzyme. Berikutnya, akan diskusi lebih lanjut untuk cara panen dan cara memanfaatkan Eco Enzyme. Termasuk produk turunannya, bisa menjadi produk sabun Eco Enzyme, dan lain sebagainya,” imbuhnya.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut