Hari Kesiapsiagaan Bencana, Doni Monardo Minta Budaya Sadar Bencana Ditingkatkan
Pelaksanaan HKB pada tahun ini berbeda dari tahun sebelumnya. Hal tersebut disebabkan latihan tahun ini dilakukan di tengah pandemi covid-19. Namun, ini menjadi momentum dalam melatih setiap individu dengan penerapan protokol kesehatan di saat menghadapi ancaman bencana.
Di sisi lain, HKB dengan tema ‘Siap Untuk Selamat’ merupakan kesempatan kepada setiap individu, keluarga, komunitas, masyarakat, dan institusi untuk berlatih bersama menghadapi ancaman bahaya. Secara khusus, BNPB berharap dalam HKB kali ini masyarakat dan semua pihak memfokuskan pada uji sistem peringatan dini dan latihan evakuasi.
Sementara itu, Deputi Bidang Pencegahan BNPB Lilik Kurniawan menyampaikan kegiatan HKB diharapkan dapat mendorong keluarga dan masyarakat memiliki karakter budaya sadar bencana.
Lilik mengatakan perlu strategi komprehensif untuk meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan keluarga serta masyarakat dalam menghadapi ancaman bencana. Menurutnya, langkah pencegahan bencana berupa peningkatan kesiapsiagaan dapat berawal dari unit terkecil dalam masyarakat yaitu keluarga.
“Sehingga setiap orang dalam keluarga tersebut dapat menyelamatkan diri sendiri dan lingkungan sekitar apabila terjadi bencana,” ujarnya.
Di samping latihan evakuasi, keluarga dapat melakukan latihan lain seperti menyusun rencana darurat keluarga, melihat secara bersama akses evakuasi dari dalam rumah yang aman, mengetahui fisik bangunan tempat tinggal dan upaya pengamanan apabila terjadi banjir atau gempa bumi atau memanfaatkan aplikasi dalam mengidentifikasi risiko melalui InaRISK.
Keluarga Tangguh tak hanya ditentukan dari pengetahuan kebencanaan tetapi juga latihan. BNPB berharap individu tangguh sejak dini dimulai dari lingkup keluarga.
Editor: Rizal Bomantama