Haru! Pesan Terakhir Antasari Azhar kepada Keluarga, Ingin Meninggal di Rumah

JAKARTA, iNews.id - Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar ternyata telah menyampaikan pesan terakhir kepada pihak keluarga. Pesan terakhir itu adalah, almarhum ingin meninggal di rumah.

Menantu Antasari, Ardiansyah, menyampaikan bahwa pesan itu disampaikan almarhum setelah menjalani perawatan di rumah sakit. 

Baca Juga

Politisi Finlandia Ini Minta NATO Tidak Picu Risiko Perang Nuklir dengan Rusia

"Dia pengen meninggal di rumah. Bilang, saya pengen meninggal di rumah," kata Ardiansyah di BSD, Tangerang Selatan, Sabtu (8/11/2025).

Antasari sebelumnya sempat dilarikan ke rumah sakit lantaran terjangkit virus. Hanya saja, dia tak bisa memastikan virus yang dimaksud.

Baca Juga

Profil Antasari Azhar, Jaksa yang Pernah Pimpin KPK

"Kalau kemarin dokter bilang kan kena virus ya, cuma nggak tahu itu virus covid apa bukan gitu. Sempat dirawat di RS tapi dokter bilang bisa pulang, dan kita bawa pulang. Dan jam pas pagi ya, kondisi kritis," ujarnya.

Mewakili pihak keluarga, Ardiansyah menyampaikan permohonan maaf jika ada kesalahan yang pernah dialami Antasari Azhar selama hidup.

"Saya mewakili dari keluarga mohon maaf atas kekuasaan kesalahan almarhum selama hidupnya, selama beliau menjabat ketua KPK, di kejaksaan, mohon maaf kesalahan dan kekhilafan," katanya.

Sebelumnya diberitakan, jenazah almarhum dimakamkan sore tadi di San Diego Hills Memorial Park, Karawang, Jawa Barat.

Kabar kepergian tokoh yang pernah menjadi sorotan publik itu pertama kali diketahui melalui unggahan mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum di akun X-nya. Dalam unggahannya, Anas menyampaikan belasungkawa yang mendalam.

“Turut mengantar dengan doa kepulangan Pak Antasari Azhar ke haribaan Sang Khalik. Husnul hayat wa husnul khatimah. Lahu Al-Fatihah,” tulis Anas Urbaningrum, Sabtu (8/11/2025).

Berdasarkan informasi yang diterima, Antasari Azhar mengembuskan napas terakhir pada pukul 10.57 WIB di kediamannya di Tangerang Selatan. Kepergiannya meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, sahabat, serta sejumlah tokoh yang mengenal sosoknya sebagai pribadi tegas, sederhana dan berintegritas.

Editor: Reza Fajri