Hasto Sebut Tukang Ojek Lebih Bermartabat daripada Pengemplang Utang
JAKARTA, iNews.id – Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi)-Ma’ruf Amin mengkritik ucapan capres nomor urut 02 Prabowo Subianto yang dinilai merendahkan profesi tukang ojek.
Sekretaris TKN Jokowi-Ma’ruf, Hasto Kristiyanto berpendapat, Prabowo sebagai seorang pemimpin seharusnya dapat menggelorakan semangat kepada masyarakat, bukan menyebar rasa pesimis.
“Apapun itu profesi, Go-Jek, tukang ojek, tukang sayur, pedagang keliling itu profesi yang bermartabat. Jangan merendahkan profesi seperti itu,” kata Hasto di Media Center Jokowi-Ma'ruf, Jalan Cemara, Jakarta Pusat, Kamis (22/11/2018).
Hasto mengatakan, pekerjaan tukang ojek maupun pedagang sayur lebih mulai dibanding pengemplang utang atau pengusaha yang tidak bertanggungjawab terhadap karyawannya.
“Untuk menyampaikan profesi yang bermartabat itu harus diukur dari profesi yang dilaksanakan dengan baik, tanggung jawab, dan keikhlasannya,” ucap Hasto.
Dia mengatakan, pekerjaan sebagai tukang ojek juga bagian penciptaan lapangan kerja dari perusahaan penyedia layanan. Menurut dia, justru melalui Pilpres 2019 ini dalam rangka mencari pemimpin yang dapat terus menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat.
“Banyak yang masih bekerja di sektor informal, justru melalui pemilu ini kita ingin mencari pemimpin yang baik. Bisa membuat tukang ojek punya mimpi dan cita-cita. Dan dapat menjalankan anak bisa jadi dokter, insinyur, pengusaha, dan banyak contoh-contoh keberhasilan dari kalangan bawah menjadi pemimpin seperti Pak Jokowi misalnya,” ujar dia.
Sekjen PDI Perjuangan itu pun mengajak seluruh pihak agar tidak melihat profesi rakyat di sektor informal sebagai bentuk pesimisme. Namun juga dari potensi mereka untuk berkembang.
“Pak Jokowi dengan KIS (Kartu Indonesia Sehat), KIP (Kartu Indonesia Pintar), Keluarga Harapan justru ingin mengangkat martabat mereka, apapun profesi rakyat itu adalah terhormat,” kata Hasto.
Dalam pidatonya saat menghadiri acara Indonesia Economic Forum 2018 di Hotel Shangri-La, Rabu (21/11/2018), Prabowo sempat menyinggung meme yang mengisahkan anak Indonesia menjadi tukang ojek. Mantan Danjen Kopassus itu menilai bahwa meme tersebut termasuk merendahkan perjalanan karir anak bangsa yang harus menjadi sopir ojek online setelah lulus sekolah.
“Saya ingin mengakhiri presentasi ini dengan realita yang sedih namun juga kejam. Ini adalah meme yang sedang tersebar di internet. Jalur karir seorang anak muda Indonesia. Paling kanan adalah topi sekolah dasar, topi sekolah menengah pertama, dan setelah dia lulus dari sekolah menengah atas, dia menjadi sopir ojek. Ini adalah realita yang kejam,” kata Prabowo.
Editor: Khoiril Tri Hatnanto