Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : 21 Pelaku Demo Ricuh Didakwa Lakukan Perusakan dan Lempar Bom Molotov ke Gedung DPR
Advertisement . Scroll to see content

Heboh Nama Gedung DPR di Google Maps Diolok-olok, Legislator: Bukan Hal Luar Biasa di Negara Demokrasi

Senin, 03 Juli 2023 - 16:15:00 WIB
Heboh Nama Gedung DPR di Google Maps Diolok-olok, Legislator: Bukan Hal Luar Biasa di Negara Demokrasi
Anggota DPR RI dari Fraksi PPP Arsul Sani di Kompleks Parlemen Senayan. (Foto MPI).
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Nama Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) di Google Maps diolok-olok heboh di media sosial. Perubahan nama Gedung Parlemen seperti "Gedung Tikus Turu," "Tikus DPR RI," hingga "Istana Tikus Berdasi." 

Dari penelusuran di Google Maps pukul 15.30 WIB, nama Gedung DPR telah kembali normal. Hanya saja, terdapat satu gedung yang masih dinamakan "Peternakan Tikus."

Merespons itu, anggota DPR RI Fraksi PPP Arsul Sani mengatakan perubahan nama itu bukan hal yang luar biasa di negara demokrasi. Menurutnya, perubahan nama itu dianggap sebagai kenakalan demokrasi.

"Di negara demokrasi ekspresi seperti itu kan, bukan hal yang luar biasa. Dianggap sebagai bagian dari kenakalan alam demokrasi. Karena itu kalau buat saya ekspresi-ekspresi tidak usah direspons dengan kemarahan," ucap Arsul saat dihubungi, Senin (3/7/2023).

Arsul memganggap, fenomena perubahan nama Gedung DPR RI itu bagian dari ekspresi dari alam demokrasi. Menurutnya, ekspresi kekecewaan terhadap lembaga parlemen bukan hanya terjadi Indonesia, melainkan banyak terjadi di negara demokrasi lainnya.

"Kita namai saja sebagai 'democrazy.' Bagi yang di parlemen itu seperti kami, yang penting apakah kemudian mayoritas rakyat kita yang menjadi pemilih itu masih mau berpartisipasi dan memilih kembali atau tidak," terang Wakil Ketua MPR RI ini.

"Kalau mayoritas pemilih kita masih gunakan hak pilih dan masih memilih mereka atau partainya yang sudah ada di parlemen, ya maka ekspresi seperti itu hanya ketidakpuasan sesaat sekelompok orang saja yang suka ribut kebablasan," katanya.

Editor: Faieq Hidayat

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut