JAKARTA, iNews.id - Helikopter EC-725 Caracal dari Skadron Udara 8 Lanud Atang Sendjaja dikerahkan untuk menjalankan SAR pesawat Sriwijaya Air SJ 182. Titik awal penyisiran dimulai dari bagian timur hingga barat Pulau Laki, Kepulauan Seribu.
Eksplorasi dari udara dilakukan mengikuti pergerakan arus laut. Puing-puing SJ 182 kemungkinan telah tersebar dari lokasi awal jatuhnya pesawat mengikuti pergerakan arus laut.
Vira! Wanita Malaysia Diklaim Punya 2 Suami, Suami Pertama Angkat Bicara
"Kami menggunakan EC 275 Caracal melaksanakan searching di ketinggian 500 feet (kaki) di atas permukaan laut dengan kecepatan 80 knot," ucap Kapten Pnb Randi di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin (11/1/2021).
Dia menuturkan, dalam proses ini TNI AU juga menyertakan enam anggota Pasukan Khas (Paskhas). Mereka setiap saat dapat diturunkan jika nantinya ada objek yang bisa diangkut menggunakan helikopter.
Kendati demikian, pengambilan benda-benda yang ditemukan akan dikomunikasikan terlebih dulu dengan posko di laut.
Dia memaparkan, Helikopter EC-725 Caracal merupakan alutsista tercanggih yang dimiliki TNI AU. Heli dilengkapi dengan kamera forward looking infrared (flir) berteknologi digital. Menurutnya, kamera ini dapat menangkap gambar di kedalaman air laut secara maksimal.
Asisten Operasi Kepala Staf Angkatan Udara (Asops KSAU) Marsda TNI Henri Alfiandi turut meninjau langsung lokasi yang diduga jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 hari ini. Asops menaiki heli Caracal ini. Asops lepas landas sekira pukul 14.05 WIB.
“Fokus pencarian pada hari ini adalah untuk mencari jasad korban yang diperkirakan sudah mulai muncul ke atas permukaan,” kata Henri, sebelum meninggalkan bandara.
Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1/2021). Pesawat Boeing 737-500 itu mengangkut 62 orang, terdiri atas 50 penumpang dan 12 kru. Saat ini tim SAR gabungan terus mengumpulkan benda-benda dari lokasi pencarian.
Editor: Zen Teguh