Hendri Satrio Kritik BNPB soal Penanganan Bencana Sumatra: Komunikasi Tidak Baik
JAKARTA, iNews.id - Analis Komunikasi Politik, Hendri Satrio menilai ada komunikasi yang tidak baik dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terkait bencana di wilayah Sumatera. Menurutnya, BNPB telat untuk memberikan informasi.
"Case bencana Aceh, Sumatera Barat dan Utara sebetulnya itu awalnya adalah komunikasi yang tidak baik dilakukan BNPB," ujar Hendri dalam acara Rakyat Bersuara di iNews TV, Selasa (23/12/2025).
Menurutnya, informasi terkait bencana tersebut diterima masyarakat dengan keterlambatan hingga tiga hari. Kondisi ini diperparah dengan Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto yang menyebut bencana tersebut hanya mencekam di media sosial.
"Kenapa langsung ke BNPB? Karena catatan saya ada delay informasi dari terjadinya bencana pada 24 November, kemudian baru kita dengar sekitar 27-28 November," kata Hendri.
"Diperparah kata-kata Kepala BNPB yang mengatakan hanya mencekam di media sosial," tutur dia.
Padahal menurutnya BNPB sejatinya dibentuk untuk sigap terkait kebencanaan. Hal inilah yang menurutnya menjadi landasan BNPB akhirnya juga dibentuk.
"Harusnya pusat yang ada di daerah bencana itu BNPB karena pada saat zaman tsunami waktu itu BNPB belum ada, ini kan dibentuk untuk justru hal-hal seperti ini," kata Hendri.
BNPB juga dinilainya belum melakukan hal yang maksimal. Sebab di era bencana tsumani Aceh 2004 silam penanganan bencananya dinilai lebih matang.
Salah satu yang ia singgung ialah hingga hari ini BNPB belum membentuk crisis centre dan media centre. Padahal dua hal itu menurutnya sangat penting.
"Saya hari ketiga berangkat dari Jakarta, hari keempat sampai di Aceh, itu ada dua yang saya lihat, yang pertama saya nebeng truk TNI, itu ke Gubernuran. Di gubernuran itu ada crisis centre dan media centre, Dua hal yang belum terjadi di hari ini," tandas dia.
Editor: Puti Aini Yasmin