JAKARTA, iNews.id - Jalur Tasikmalaya-Bandung-Jakarta bisa disebut sebagai jalanan “horor” bagi pemudik. Jalur ini menjadi “neraka” setiap tahunnya bagi mereka yang perjalanan mudik dari Jakarta-Tasikmalaya, Bandung-Tasikmalaya atau sebaliknya dari Tasikmalaya-Ciamis menuju Bandung atau Jakarta.
Tol yang akan menghubungkan Bandung jalur selatan yang akan melintas Garut-Tasikmalaya hingga saat ini belum terealisasi. Dampaknya, pemudik harus berjibaku hingga 12-14 jam untuk menempuh jarak 70 km dari Bandung-Tasikmalaya.
Persiapan Arus Balik, Kapolri: Strategi Urai Kepadatan di Tol dan Pelabuhan Sudah Disiapkan
“Saya jam 03.00 subuh sudah berada di Limbangan, baru sampai Ciawi jam 11 siang, tujuan Kota Tasikmalaya. Ini pun masih terjebak macet,” kata Sudrajat, salah seorang pemudik dari Jakarta yang memilih melakukan perjalanan mudik di H+2 lebaran.
Sudrajat tentu tidak sendirian. Banyak ribuan pemudik lain yang terjebak kemacetan. Saat ini arus balik jalur Limbangan Gentong semakin menumpuk karena pertemuan antara wisatawan yang akan menuju Pantai Pangandaran dan arus balik menuju Bandung Jakarta. Perjalanan pun bisa ditempuh lebih dari 14 jam.
Lantas mana jalur alternatif yang bisa jadi pilihan? Untuk para pemudik yang akan menuju Bandung atau Jakarta ada beberapa pilihan.
Pilihan pertama, untuk menuju Bandung, pemudik bisa melalui Singaparna Kampung Naga, Garut, Leles dan kemudian tembus Nagreg-Bandung. Jalur ini bisa dikatakan pilihan yang juga akan bertemu dengan kemacetan tapi relatif lebih aman dan bisa ditempuh dalam waktu 6 jam menuju Bandung.
Editor : Maria Christina
Follow Berita iNews di Google News