HT: Inovasi Tak Melulu soal Kemampuan Menciptakan Temuan Baru

JAKARTA, iNews.id – Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo menekankan pentingnya inovasi di zaman sekarang ini. Hal itu disampaikannya saat memberikan sambutan dalam acara Peringatan Ulang Tahun ke-13 Koran Sindo dan Apresiasi Inovasi dengan tajuk Sinergi Kolaborasi di Hotel The Westin Jakarta.

Mengenai inovasi, pria yang akrab disapa HT itu berbagi kisah kepada para tamu undangan yang hadir di acara tersebut. Dia menceritakan pengalamannya saat pertama kali membangun Koran Sindo mulai dari nol, 13 tahun silam. Atas dasar itulah, dia berharap kepada perusahaan peraih penghargaan di ajang Apresiasi Inovasi Koran Sindo untuk terus membuat terobosan ke depannya.

Viral! Trump Bagi Video AI Pengeboman Demonstran No Kings dengan Tinja

“Ini satu kehormatan bagi kami dan saya ucapkan selamat kepada penerima award karena ini satu hal yang dibanggakan dan menjadi contoh bagi teman-teman lain,” ujar HT dalam sambutannya, Senin (30/7/2018).

Untuk mengembangkan perusahaan, HT menganggap inovasi sebagai hal yang utama dan sangat penting untuk dilakukan. Dia pun mengambil contoh perjalanan perusahaan Apple di mana Steve Jobs sebagai pendiri korporasi itu dipecat lantaran terlalu berambisi untuk mengembangkan Apple untuk menjadi perusahaan komputer namun gagal.

“Setelah dia (Steve Jobs) masuk lagi (ke Apple), dia sadar bahwa inovasi yang benar bukan mengembangkan sesuatu yang baru, tapi belum tentu menyelesaikan masalah inovasi. Dia sadar bahwa Apple harus berpindah dari red ocean ke blue ocean, dari zona yang sangat kompetitif ke zona yang kurang kompetitif. Akhirnya, dia berhasil ekspansi mengembangkan iPad, iPhone, iWatch, dan lain-lain,” ucap HT.

Menurut dia, definisi inovasi tidak melulu berpatokan pada kemampuan menciptakan temuan baru, melainkan juga harus memiliki hasrat untuk terus mencoba berbagai cara di tengah kompetisi yang semakin berkembang pesat. HT pun menekankan jika inovasi harus terus dilakukan tanpa henti karena tidak bisa hanya sekali melakukan inovasi lalu berpuas diri.

Dia pun mencontohkan perusahaan sekelas Nokia yang dulu bisa dikatakan sukses, namun karena terlambat berinovasi kini menjadi terpuruk. “Sukses harus diperjuangkan terus-menerus enggak bisa berhenti. Contoh Nokia, 15 tahun lalu headset paling banyak dulu Nokia. Tapi mereka terbuai tidak inovatif sebelum akhirnya disalip oleh pabrik China, dan akhirnya tidak bisa bersaing,” tuturnya.

Editor: Ahmad Islamy Jamil