Imam Besar Masjid Istiqlal: Esensi Jihad Menghidupkan, bukan Mematikan
JAKARTA, iNews.id - Sebelum memulai pelaksanaan salat tarawih, Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar menyampaikan esensi jihad dalam tausiahnya. Jihad adalah menghidupkan, bukan mematikan. Jihad berasal dari kata jahada dalam bahasa Arab yang berarti bersungguh-sungguh.
Usai salat tarawih, dia kembali menjelaskan makna kata jihad kepada wartawan agar tidak terjadi kesalahpahaman. Menurut dia, jihad itu sesungguhnya bukan untuk mematikan seseorang tapi untuk menghidupkan seseorang.
"Yaitu menghidupkan jiwa-jiwa yang kering, menghidupkan perekonomian yang lemah, menghidupkan fakir miskin menjadi semangat hidup," kata Nasaruddin di Masjid Istiqlal, Jakarta, Rabu (16/5/2018).
Karena itu, dia mengatakan jihad itu sebenarnya untuk menghidupkan optimisme kepada masyarakat, bukan untuk menciptakan atau menebar ketakutan. Makna inilah yang kerap disalahgunakan oleh kelompok teroris dalam melakukan aksi mereka.
"(Teror) itu bertolak belakang dengan (makna) jihad itu sendiri. Ramadan ini insya Allah membangkitkan semangat jihad dalam pengertian yang tadi seperti ibadah individu, ibadah sosial, dan juga ibadah kosmopolitan," katanya.