Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Menteri ATR Buka Suara soal Kisruh Lahan 16,4 Hektare Milik Jusuf Kalla Disikat Mafia
Advertisement . Scroll to see content

Imbau Salat Idul Adha di Rumah, JK : Tak Ada Ibadah yang Hilang

Senin, 19 Juli 2021 - 15:13:00 WIB
Imbau Salat Idul Adha di Rumah, JK : Tak Ada Ibadah yang Hilang
Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla (JK) menyarankan salat Idul Adha di rumah masing-masing. (Foto: Istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id — Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla mengimbau agar pelaksanaan ibadah Idul Adha dapat dilaksanakan di rumah masing-masing. Tujuannya untuk menghindari penularan Covid-19

Pria disapa JK ini mengatakan, bahwa Covid-19 varian delta tingkat penularan menjadi jauh lebih tinggi dibandingkan dengan tahun lalu. Pemerintah dan seluruh masyarakat harus lebih meningkatkan kehati-hatian dalam melaksanakan setiap aktivitas.

“Sebenarnya tidak ada yang hilang karena fungsi-fungsi [ibadah di] masjid, atau apa yang kita lakukan di masjid, salat, berdoa, berdzikir semua bisa dilakukan di rumah. Jadi sebenarnya tidak ada yang hilang dari ibadah kita. Jadi tidak perlu dikhawatirkan masalah ibadah. Hanya masalah kekhawatiran adanya penularan-penularan. Dan dari segi agama itu juga harus kita jaga supaya tidak menimbulkan [bahaya],” ungkap JK dikutip rilis Setwapres pada Senin (19/7/2021).

Hal tersebut dikatakan JK saat mengikuti pertemuan Wapres Ma'ruf Amin dengan pimpinan MUI dan ormas Islam secara virtual, terkait pelaksanaan Iduladha 1442 H dan pemotongan hewan kurban, Minggu 18 Juli 2021 malam.

Dalam kesempatan itu, Wapres mengatakan pemerintah, pimpinan MUI dan ormas Islam sepakat menyelenggarakan ibadah Iduladha dari rumah, mulai dari takbir hingga salat Ied.

“Jadi apa yang disampaikan tadi oleh Bapak Wapres saya kira tentu kita taati dengan prioritas-prioritas yang kita setujui. Prioritas ibadah tetap dilakukan, prioritas keselamatan umat tetap kita harus jaga dengan betul,” kata JK.

Di sisi lain, Ketua Umum MUI, KH Miftachul Akhyar, juga menyampaikan dukungannya akan penegasan sikap bersama ini. Ia pun berharap agak kesepakatan yang dihasilkan nantinya dapat mengayomi seluruh umat Islam di Indonesia dan tidak menjadikan daerah di luar zona-zona merah menjadi daerah risiko baru.

“Kami ingin bagaimana keputusan nantinya bisa menghimpun semua, bisa mengayomi semua. Kita tahu bahwa hampir semua sudah zona merah tapi ada beberapa yang belum merah, mudah-mudahan tidak merah, bahkan mungkin ada zona yang masih hijau,” tutur Miftachul.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut