Incar Kursi Ketua MPR, Demokrat Ungkap Kemesraan dengan PDIP pada 2009

JAKARTA, iNews.id – Kursi ketua MPR tak hanya menjadi incaran partai politik yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Kerja (KIK). Posisi tersebut juga menjadi rebutan parpol di luar kubu pendukung petahana di Pilpres 2019, salah satunya Partai Demokrat.

Bahkan, partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu sekarang mulai mengungkapkan “kemesraannya” dengan PDIP satu dekade lalu. Ketika itu, Partai Demokrat keluar sebagai pemenang Pemilu 2009.

Baca Juga

Inilah Kerajaan Eswatini, yang Rajanya Poligami Gila-gilaan hingga 70 Istri

Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Syarief Hasan, mengaku jika partainya sampai saat ini masih dalam posisi menunggu soal perebutan kursi ketua MPR. Pasalnya, penentuan sosok yang menjadi ketua MPR itu dilakukan dengan sistem paket.

Bicara soal sistem paket, dia mengklaim Demokrat mempunyai sejarah kedekatan dengan PDIP. Pada 2009, ketika Demokrat menjadi partai pemenang pemilu dan PDIP menyatakan tegas sebagai opisisi, terjadi deal politik antara kedua partai. Bahkan, dia menyebut deal tersebut baik untuk kehidupan berbangsa dan bernegara pada saat itu.

Baca Juga

Singgung Rekonsiliasi Jokowi-Prabowo, Gerindra Incar Kursi Ketua MPR

“Jadi 2009-2014 saya pikir masa-masa mesranya Demokrat dengan PDIP. Pada saat itu, Partai Demokrat (dapat posisi) ketua DPR, PDIP jadi ketua MPR. Dan itu didukung penuh oleh Partai Demokrat,” kata Syarief di Kompleks Parlemen Senayan, Senin (22/7/2019).

Berkaca dari peristiwa itu, Syarief menuturkan, jika terjadi pengulangan kembali pada 2019, kesepakatan itu juga akan baik untuk bangsa dan negara. “Jadi, kalau saja ya, dan bila teman-teman setuju dan PDIP juga setuju, mudah-mudahan. Kalau terjadi ketua DPR-nya adalah PDIP, mungkin bagus juga kalau MPR-nya itu dijabat oleh Partai Demokrat,” ujar Syarief.

Saat disinggung soal sosok yang mungkin mengisi posisi Ketua MPR itu, Syarief meyakini, SBY sebagai Ketua Umum sudah menyiapkan kader terbaiknya. “Tinggal menunggu timing-nya saja, waktunya kapan untuk dimulai lobi-lobi fraksi dan lobi-lobi antarketua umum,” katanya.

Editor: Ahmad Islamy Jamil