Indonesia dan Singapura Sepakat Kerja Sama Bidang Kependudukan dan Pembangunan Keluarga
"ASEAN sudah ada persetujuan untuk membuat satu kajian terkait status of the family in ASEAN, kami sedang mencari institusi yang bisa mencari data untuk trend, supaya kita bisa tahu status kita di mana, kekuatan keluarga kita seperti apa, apakah bisa mandiri ataukah ada peluang untuk maju, kita bisa buka kerja sama di sini, sudah ada dananya di ASEAN," ungkap Masagos Zulkifli
Wihaji mengatakan Kemendukbangga membentuk program Quickwin yaitu Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting). Program ini berupa intervensi keluarga rentan stunting untuk bantuan yang sesuai kebutuhan melalui kolaborasi antara kader posyandu, psikolog anak, dokter spesialis anak, influencer [arenting, LSM, dan pemerintah daerah dengan target 1 juta anak.
Selain itu, ada pula Taman Asuh Sayang Anak (Tamasya) yaitu daycare unggul yang terstandarisasi, berkolaborasi dengan seluruh lembaga pemerintah dan swasta, yang nantinya dapat memfasilitasi pengasuh tersertifikasi, psikolog anak dan dokter spesialis anak, serta laporan tumbuh kembang anak setiap bulan.
Ada pula Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI), gerakan optimalisasi peran ayah untuk menjawab fenomena fatherless melalui layanan konseling pranikah, menikah, akan dan saat memiliki anak, serta
konsorsium komunitas Ayah teladan.
SuperApps tentang keluarga, terkait layanan A-Z pembangunan keluarga, konsultasi problematika keluarga, anak, konselor, pendataan keluarga Indonesia, ketahanan kependudukan (termasuk ketahanan usia produktif) serta interoperabilitas lintas K/L.
Lansia Berdaya, yaitu menyediakan homecare berbasis komunitas untuk usia lanjut yang tidak mendapat perawatan oleh anak, bantuan dan pelayanan kesehatan gratis bagi lansia di puskesmas dan RSUD tanpa rujukan, serta pemberdayaan lansia sesuai kapasitas.
Kerja sama lain yang mungkin dikembangkan dengan Singapura seperti pengembangan kapasitas bagi tenaga layanan, peningkatan kualitas gizi masyarakat melalui program penyaluran zakat warga Muslim Singapura ke Indonesia, dan pengembangan social and youth enterpreneurship bagi pemuda Indonesia.
"Jika keluarga baik-baik saja, hubungan antarnegara saya percaya juga akan baik-baik saja," kata Wihaji.
Editor: Rizky Agustian