Indonesia Dilirik Jadi Pusat Produksi Vaksin di ASEAN, DPR Dukung Erick Thohir Perkuat BUMN Farmasi
JAKARTA, iNews.id - Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah memberikan sinyal untuk menjadikan Indonesia sebagai sub atau pusat produksi vaksin Covid-19 di kawasan ASEAN. Menyikapi kabar tersebut, DPR siap memberikan dukungan untuk memperkuat rencana tersebut.
Anggota Komisi IX DPR, Rahmad Handoyo menyambut baik penunjukan Indonesia sebagai pusat produksi mRNA di Asia Tenggara. Hal ini sesuai dengan langkah Indonesia yang sedang memperkuat ketahanan kesehatan secara regional dan nasional.
“Kita sambut baiklah, kan WHO banyak program vaksin gratis, bisa jadi kita gunakan, kita optimalkan dan kita manfaatkan dengan sebaik-baiknya, baik manufakturnya dipersiapkan, kerja sama dengan pabrikan dan produsen asing bisa mendirikan pabrik disini,” kata Rahmad di Jakarta, Sabtu (26/2/2022).
Indonesia sendiri, kata dia, sudah memiliki pengalaman panjang untuk produksi vaksin Covid-19 melalui Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Farmasi, PT Bio Farma (Persero). Sehingga apabila rencana ini terealisasi, maka tidak akan sulit bagi Indonesia melakukannya.
"Kita kan sudah punya pengalaman (produksi vaksin), jadi saya yakin tidak sulit bagi kita. Mau itu menanam investasi atau bekerja sama dengan Bio Farma untuk memproduksi ya pasti bisa dilakukan," ujarnya.
Politikus PDIP ini meyakini pemerintah dalam hal ini Kementerian BUMN berserta parlemen akan mendukung rencana WHO ini apabila benar terealisasi.
"Kalau benar terjadi, saya yakin pasti akan disupport penuh oleh pemerintah dengan mempermudah fasilitas, perizinan atau hal pendukung lainnya. DPR juga pasti mendukung. Apalagi ini jadi langkah yang baik buat Indonesia," tutur dia menegaskan.