"Keluarga berencana bawa pulang jenazah Abah ke Indonesia dan dimakamkan di sini, tapi akhirnya sepakat memenuhi keinginan Abah," katanya.
Menurut Gus Yasin, keluarga sudah melakukan berbagai persiapan termasuk menggelar salat gaib bersama ribuan santri.
Staf Khusus Presiden bidang keagamaan dalam negeri, Abdul Ghaffar Rozin mengatakan, jenazah mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu akan dimakamkan di Kompleks Ma'la.
"Rencananya disalatkan di Masjidil Haram usai jamaah (salat) Dzuhur dan dimakamkan di Kompleks Pemakaman Ma'la," katanya, kepada wartawan, Selasa (6/8/2019).
Gus Rozin menyampaikan, Kompleks Pemakaman Ma'la merupakan pesan dari Mbah Maimoen sebelum meninggal dunia kepada pihak keluarganya.
Sebagaimana diketahui, sosok Kiai Maimoen Zubair adalah seorang ulama dan politikus. Ulama kelahiran 28 Oktober 1928 itu juga merupakan pimpinan Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang, Rembang dan menjabat sebagai Ketua Majlis Syariah Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Ia pernah menjadi anggota DPRD Kabupaten Rembang selama 7 tahun.
Editor: Djibril Muhammad
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku