Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Cemburu Berujung Maut di Condet: Pria Tusuk Teman Hingga Tewas, Polisi Ungkap Kronologi Lengkap
Advertisement . Scroll to see content

Ini 3 Perempuan yang Pernah Terlibat Kisah Asmara dengan Gajah Mada, Nomor 2 Berakhir Tragis

Sabtu, 05 Februari 2022 - 06:57:00 WIB
Ini 3 Perempuan yang Pernah Terlibat Kisah Asmara dengan Gajah Mada, Nomor 2 Berakhir Tragis
Patih Kerajaan Majapahit, Gajah Mada disebut di berbagai literatur pernah terlibat kisah asmara dengan tiga perempuan. (Foto: Istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

3. Berdasarkan Prasasti Aria Bebed yang berupa lempengan tembaga di halaman Candi Aria Bebed di Desa Bubunan, Kecamatan Sririt, Kabupaten Buleleng, Singaraja, hanya dengan Ni Luh Ayu Sekarini ini lah Gajah Mada disebut-sebut menikah dan dikaruniai putera bernama Aria Bebed.

Dalam prasasti tersebut, memuat cerita tentang Gajah Mada yang diutus Ratu Tribhuwanatunggadewi untuk melakukan penyerbuan dan penaklukan terhadap Kerajaan Bali. Di sana, Gajah Mada sempat mendatangi Pedukuhan Gedangan untuk bermeditasi.

Lalu Gajah Mada yang sempat tinggal dan melakukan meditasi di tempat itu sekitar kurang lebih empat bulanan, sering bertemu dengan putri Ki Dukuh Gedangan yang bernama Ni Luh Ayu Sekarini. Dikisahkan Gajah Mada pun langsung jatuh hati terhadap Ni Luh Ayu Sekarini yang cantik jelita.

Lalu benih-benih cinta tumbuh di antara keduanya hingga sampai menikah. Sehingga Ni Luh Ayu Sekarini mengandung. Namun sebelum anaknya lahir, Gajah Mada harus kembali ke Mahapahit karena dipanggil Ratu Tribhuwanatunggadewi.

Setelah putra Gajah Mada itu menjadi dewasa, dia mencari ayahnya ke Majapahit. Anak hasil buah cinta Gajah Mada dengan Ni Luh Ayu Sekarini, yang diberi nama Aria Bebed, sempat beberapa lama tinggal di Majapahit sebelum akhirnya kembali ke Bali.

Buku karya Gesta Bayuadhy menyebut Gajah Mada sebagai sosok pimpinan yang tidak berambisi pada harta, tahta, dan perempuan. Ini disebut-sebut setelah Gajah Mada mengucapkan Sumpah Palapanya guna mempersatukan Nusantara.

Selain itu sosok Sang Mahapatih ini terekam dalam biografi novel sejarah karya Langit Kresna Hadi berjudul "Gajah Mada: Hamukti Palapa" yang diterbitkan penerbit Tiga Serangkai, Solo. Di dalam buku itu Gajah Mada juga disebutkan tidak berambisi pada perempuan.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut