Ini Lima Fokus Jokowi di Periode Ke-2
 
                 
                JAKARTA, iNews.id - Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) telah menetapkan lima fokus pada pemerintahan keduanya bersama KH Ma'ruf Amin. Lima fokus itu, pembangunan infrastruktur, sumber daya manusia (SDM), investasi, reformasi birokrasi dan penggunaan APBN tepat sasaran.
Jokowi mengatakan, pembangunan infrastruktur besar-besaran yang sudah dibangun pada periode pertama akan terus berlanjut pada periode kedua. Dia menjanjikan, pembangunan itu akan lebih cepat dengan menyambungkan infrastruktur besar, seperti jalan tol, kereta api, pelabuhan, dan bandara dengan kawasan-kawasan produksi rakyat.
 
                                "Kita sambungkan dengan kawasan industri kecil, sambungkan dengan Kawasan Ekonomi Khusus, sambungkan dengan kawasan pariwisata. Kita juga harus menyambungkan infrastruktur besar dengan kawasan persawahan, kawasan perkebunan, dan tambak-tambak perikanan," tuturnya.
Hal itu disampaikan Jokowi dalam pidato kemenangan dalam acara bertajuk 'Visi Indonesia' di Sentul International Convention Center (SICC), Minggu (14/7/2019).
 
                                        Fokus kedua, menurut mantan gubernur DKI Jakarta ini adalah pembangunan SDM yang merupakan kunci Indonesia ke depan. Titik awalanya adalah dengan menjamin kesehatan ibu hamil, kesehatan bayi, balita, anak usia sekolah.
"Ini merupakan umur emas untuk mencetak manusia Indonesia unggul ke depan. Itu harus dijaga betul. Jangan sampai ada stunting, kematian ibu, atau kematian bayi meningkat. Tugas besar kita di situ!" tuturnya.
 
                                        Kualitas pendidikan, Jokowi menambahkan, juga tidak kalah pentingnya. Beberapa di antaranya adalah vocational training, dan vocational school. Begitu juga dengan diaspora yang bertalenta tinggi, juga akan mendapat perhatian khusus pemerintah. Sehingga dapat memberikan kontribusi besar bagi percepatan pembangunan Indonesia.
Fokus ketiga, mantan Wali Kota Solo ini menambahkan, pemerintahannya akan membuka keran investasi, sehingga dapat membuka lapangan kerja yang seluas-luasnya. Dia pun berharap semua pihak tidak alergi terhadap investasi.
"Oleh sebab itu, yang menghambat investasi, semuanya harus dipangkas, baik perizinan yang lambat, berbelit-belit, apalagi ada punglinya! Hati-hati, ke depan saya pastikan akan saya kejar, saya kontrol, saya cek, dan saya hajar kalau diperlukan," ujar Jokowi.
Reformasi birokrasi menjadi fokus keempat Jokowi. Dengan reformasi birokrasi, dia berharap, lembaga semakin sederhana, simpel dan lincah dalam bergerak, terutama dalam memberikan pelayanan, perizinan dan menghilangkan pungutan liar (pungli).
"Hati-hati! Kalau pola pikir, mindset birokrasi tidak berubah, saya pastikan akan saya pangkas! Akan saya cek sendiri! Akan saya kontrol sendiri! Begitu saya lihat tidak efisien atau tidak efektif, saya pastikan akan saya pangkas, copot pejabatnya. Kalau ada lembaga yang tidak bermanfaat dan bermasalah, akan saya bubarkan!" tuturnya.
Jokowi juga mengajak semua pihak, terutama pejabat di pemerintahan nantinya untuk tidak lagi menggunakan pola pikir lama, pola kerja yang linier. Harapannya, tidak ada lagi pola kerja rutinitas, monoton, dan yang berada di zona nyaman.
"Harus berubah! Sekali lagi, kita harus berubah. Kita harus membangun nilai-nilai baru dalam bekerja, menuntut kita harus cepat beradaptasi dengan perkembangan zaman. Maka kita harus terus membangun Indonesia yang adaptif, Indonesia yang produktif, dan Indonesia yang inovatif, Indonesia yang kompetitif," tuturnya.
Fokus kelima, Jokowi mengatakan, adalah dengan menjamin penggunaan anggaran pendapatan belanja negara (APBN) fokus dan tepat sasaran. "Setiap rupiah yang keluar dari APBN, semuanya harus kita pastikan memiliki manfaat ekonomi, memberikan manfaat untuk rakyat, meningkatkan kesejahteraan untuk masyarakat," katanya menegaskan.
Editor: Djibril Muhammad