Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Cegah Dekompresi, Penyelam JT 610 Diimbau Jalankan Terapi Hiperbarik
Advertisement . Scroll to see content

Ini Penjelasan Dekompresi, Penyebab Gugurnya Penyelam Basarnas

Sabtu, 03 November 2018 - 13:18:00 WIB
Ini Penjelasan Dekompresi, Penyebab Gugurnya Penyelam Basarnas
Penyelam membantu proses evakuasi korban dan serpihan pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di Perairan Karawang, Jawa Barat, Selasa (30/10/2018). (Foto: ANTARA)
Advertisement . Scroll to see content

Gejala-gejala  dekompresi antara lain sakit persendian, sakit kepala, mati rasa, gangguan pernapasan, bahkan hilang kesadaran yang bisa berujung pada kematian jika kondisi tersebut tidak segera ditangani.

“Gejala penyakit dekompresi baru dapat membaik bila pasien mendapatkan terapi oksigen murni melalui terapi oksigen hiperbarik,” ujar Guru Besar Fakultas Kedokteran UI.

Gejala dekompresi kerap dialami penyelam akibat dampak perubahan tekanan air yang terjadi terlalu cepat. Misalnya ketika menyelam, dekompresi akan muncul jika proses kembali menuju ke permukaan tidak dilakukan secara bertahap, atau tanpa menerapkan safety stop sesuai aturan dasar keselamatan menyelam. Jika penyelam naik terlalu cepat dan nitrogen lolos jaringan tubuh terlalu cepat menjadi gelembung dalam tubuh dapat menyebabkan dekompresi.

Di mata keluarga, Syahrul merupakan sosok panutan. Lelaki 48 tahun itu seorang pemimpin bijaksana dan memiliki kepedulian sosial tinggi. Kendati bersedih, keluarga mengaku tetap bangga dengan sosok almarhum. Apalagi, kematian Syahrul dalam rangka tugas mulia untuk membantu penyelamatan korban jatuhnya pesawat Lion Air.

Editor: Donald Karouw

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow

Related News

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut