Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Presiden Kolombia Petro Nasihati Trump: Jangan Dekati Hitler!
Advertisement . Scroll to see content

Inilah Evakuasi Militer Terbesar dalam Sejarah Dunia, Ratusan Ribu Tentara Diungsikan

Rabu, 05 Juli 2023 - 20:31:00 WIB
Inilah Evakuasi Militer Terbesar dalam Sejarah Dunia, Ratusan Ribu Tentara Diungsikan
Evakuasi militer terbesar dalam sejarah dunia (Foto: English Heritage)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Evakuasi militer terbesar dalam sejarah dunia menarik untuk diulas. Evakuasi militer adalah proses atau tindakan yang dilakukan oleh angkatan bersenjata suatu negara untuk mengangkut dan menyelamatkan personel militer, warga sipil, atau aset strategis.

Biasanya dilakukan pemindahan dari daerah yang terancam atau terkena dampak konflik, bencana alam, atau situasi darurat lainnya ke tempat yang lebih aman.

Tujuan utama evakuasi militer adalah melindungi nyawa dan keamanan mereka yang dievakuasi serta mempertahankan kemampuan militer yang diperlukan untuk operasi selanjutnya.

Evakuasi militer dapat melibatkan berbagai jenis operasi, termasuk penggunaan pesawat, kapal, kendaraan darat, atau pasukan khusus untuk mengevakuasi orang atau aset dari daerah yang berbahaya. 

Hal ini bisa melibatkan evakuasi dari medan perang, zona bencana, atau daerah terisolasi yang sulit dijangkau.


Evakuasi militer terbesar dalam sejarah Dunia

Evakuasi Dunkirk, atau yang dikenal juga sebagai Operasi Dynamo, merupakan upaya evakuasi tentara Sekutu dari Pantai Dunkerque di Prancis pada periode 27 Mei hingga 4 Juni 1940, ketika pasukan Inggris dan Prancis mengalami kekalahan dari pasukan Jerman dalam Pertempuran Dunkirk selama Perang Dunia II. 

Kejadian tersebut dianggap sebagai kekalahan militer terbesar dalam sejarah Inggris menurut Winston Churchill. Evakuasi ini berlangsung selama sembilan hari dan merupakan evakuasi terbesar yang pernah terjadi, namun berhasil mencapai kesuksesan.

Pada tanggal 10 Mei 1940, Jerman melancarkan serangan ke wilayah Barat dengan menyerbu Belgia, Belanda, dan Luxemburg, kemudian menghadapi pasukan Sekutu yang memiliki kekuatan udara dan pergerakan yang lebih kuat. 

Pada tanggal 12 Mei, mereka memasuki Prancis dan Belanda menyerah pada tanggal 15 Mei. Jerman terus maju ke arah barat melalui Ardennes di Belgia, sepanjang Sungai Somme di Prancis, dan mendekati Selat Inggris, memotong pasukan Sekutu di utara dan selatan. 

Pasukan Sekutu di utara, yang merupakan pasukan utama Sekutu, segera terjepit. Sebagai komandan pasukan Inggris, Lord John Gort, memulai pertimbangan untuk melakukan penarikan pasukan British Expeditionary Force (BEF) pada tanggal 19 Mei.

Pada tanggal 24 Mei, ketika tentara Jerman yang dipimpin oleh Generaloberst Walther von Brauchitsch sudah siap merebut Dunkirk, pelabuhan terakhir untuk mengevakuasi personel BEF dari Eropa, Adolf Hitler tiba-tiba mengintervensi dengan menghentikan serangan Jerman. 

Evakuasi militer terbesar dalam sejarah dunia selanjutnya terjadi pada tanggal 26 Mei. Inggris memulai Operasi Dynamo untuk mengevakuasi pasukan Sekutu dari Dunkirk. Selama evakuasi, Royal Air Force (RAF) berhasil menghalangi serangan dari Luftwaffe saat pesawat tempur Jerman melakukan pengeboman di pantai dan merusak banyak kapal. 

Pada tanggal 4 Juni, ketika pasukan Jerman mendekati pantai dan operasi evakuasi hampir selesai, sekitar 198 ribu tentara Inggris dan sekitar 140 ribu tentara Prancis telah berhasil dievakuasi ke daratan Inggris.

Pada hari pertama evakuasi, hanya ada 7.669 tentara yang berhasil dievakuasi. Namun, pada akhir hari kedelapan, jumlah tersebut meningkat menjadi 338.226 tentara yang berhasil dievakuasi melalui armada improvisasi yang terdiri dari 800 kapal. 

Banyak tentara dievakuasi melalui dermaga menuju 39 kapal perang Britania dan kapal-kapal besar lainnya, sementara yang lain harus menyeberangi pantai dan menunggu berjam-jam dengan air setinggi bahu. 

Sejumlah besar dari mereka diangkut dari pantai ke kapal-kapal yang lebih besar melalui penggunaan kapal-kapal kecil yang dikenal sebagai Dunkerque, termasuk kapal dagang, kapal nelayan, kapal pesiar, dan sekoci yang digunakan dalam operasi darurat ini.

BEF kehilangan sekitar 68.000 tentara selama kampanye di Prancis dan harus meninggalkan hampir semua tank, kendaraan, dan peralatan militer lainnya.

Demikianlah, ulasan singkat mengenai evakuasi militer terbesar dalam sejarah dunia.

Editor: Komaruddin Bagja

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut