Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Bikin Melongo, Hyundai Nexo Charging 5 Menit Bisa Tempuh 826 Km
Advertisement . Scroll to see content

Insentif Disetop, Penjualan Mobil Listrik Tahun Depan Diprediksi Merosot

Selasa, 23 Desember 2025 - 14:18:00 WIB
Insentif Disetop, Penjualan Mobil Listrik Tahun Depan Diprediksi Merosot
Ilustrasi mobil listrik (dok. istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

Luther juga menyoroti praktik di sejumlah negara lain yang justru memperpanjang insentif ketika kebijakan tersebut terbukti mendorong pertumbuhan industri. Langkah itu dinilai efektif dalam memperkuat ekosistem otomotif sekaligus menarik investasi asing.

"Bahkan sebetulnya, kalau berkaca pada negara-negara lainnya, insentif seperti ini bila growth-nya cukup baik, malah bisa dibikin lagi satu pengembangan dan penambahan, serta adjustment di sisi implementasinya. Kami masih berharap mudah-mudahan industri otomotif semakin bisa berkembang di tahun depan," ujarnya.

Saat ini, salah satu insentif yang masih berlaku di sektor otomotif adalah Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) sebesar 10 persen untuk mobil listrik, sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 12 Tahun 2025. Insentif ini diberikan kepada kendaraan listrik produksi lokal dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) minimal 40 persen.

Namun demikian, meskipun Kementerian Perindustrian (Kemenperin) telah mengusulkan perpanjangan insentif, termasuk untuk kendaraan hybrid, Kementerian Koordinator Perekonomian menegaskan tidak akan melanjutkan kebijakan tersebut.

Keputusan ini memunculkan kekhawatiran baru bahwa minat konsumen terhadap mobil listrik berpotensi menurun di tengah harga yang kembali tinggi tanpa dukungan insentif pemerintah.

Editor: Reza Fajri

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut