Inspiratif, Santri Malhikdua Juara 2 Debat Bahasa Arab Internasional di ISDC Qatar
Akan tetapi pada ronde kedua dan ketiga, Indonesia berhasil mengalahkan tim Malaysia dan Singapura. Santri Malhikdua pun melenggang ke final.
Pada babak final, Tim Malhikdua bertemu Singapura yang meraih nilai tertinggi kedua setelah Indonesia. Tema debat berhubungan dengan teknologi digital dan politik, persisnya terkait larangan bagi perusahaan media sosial untuk menyediakan akun-akun para pejabat dan politikus.
Mosi ini baru diberikan 20 menit sebelum debat dimulai. Kedua tim pun harus menelaah dan menganalisis sesuai problematika perpolitikan internasional yang terjadi saat ini. Hasilnya, wakil Indonesia harus puas meraih runner up.
Keikutsertaan Malhikdua dalam kompetisi ini merupakan mimpi besar Malhikdua sejak 2017 lalu. Sebelumnya, Tim Malhikdua meraih posisi ketiga pada Debat Bahasa Arab Tingkat ASEAN di International Islamic University Malaysia (IIUM) di Kuala Lumpur, Malaysia.
“Malhikdua selalu punya mimpi besar, salah satunya prestasi internasional yang perlu dicapai dalam bidang bahasa, di samping prestasi internasional bidang sains dan teknologi,” kata Kepala Malhikdua, Sulkhi.
“Prestasi yang lahir dari Qatar ini akan menjadi batu loncatan untuk bisa terus meraih prestasi lainnya. Kami tidak akan berhenti untuk bermimpi, walaupun saat ini baru bisa di runner up,” ujarnya.