Intelijen China Kian Disegani, Pengamat: Kemampuan Desepsi Sangat Tinggi
JAKARTA, iNews.id - Intelijen China menjadi sorotan dunia setelah berbagai laporan menyebut mereka sebagai salah satu yang terkuat saat ini. Agen-agen Negeri Tirai Bambu dinilai mampu menembus lapisan terdalam politik dan bisnis global, termasuk di Amerika Serikat.
Salah satu kasus yang mencuri perhatian adalah Linda Sun, yang diduga menjadi mata-mata China hingga berhasil menjadi ajudan dua Gubernur New York. Ada pula Katrina Leung, pebisnis yang disebut sebagai agen China dan bahkan memiliki hubungan mesra dengan seorang agen FBI.
Para agen ini disebut melapor langsung ke MSS atau Kementerian Keamanan Negara China. Senior Vice President CSIS Jim Andrew Lewis turut menyoroti kekuatan intelijen tersebut.
”MSS adalah semacam badan yang setara dengan CIA namun memiliki kewenangan yang lebih besar,” ucapnya pada 18 Mei 2025.
Sementara itu, pengamat militer dan intelijen Susaningtyas Kertopati mengakui dominasi intelijen China yang dianggap telah unggul sejak puluhan tahun lalu.
“Saat saya membaca rangkuman PinterPolitik, tergelitik untuk menyampaikan bahwa keunggulan Intel China bukan hanya sekarang tetapi sejak Perang Dunia II,” katanya, dikutip Selasa (2/12/2025).
Mantan anggota Komisi I DPR itu menilai kemampuan intelijen China sangat dekat dengan ciri khas intelijen Jepang.
Menurutnya, tingkat kemampuan penyamaran atau desepsi milik intelijen China berada pada level sangat tinggi.
“Pandai melakukan penyamaran sehingga suatu komunitas yang 'kemasukan' mereka tidak menyadari. Intel Cina kerap menggunakan pihak lokal sehingga bisa ikuti budaya dan perilaku kebiasaan objeknya,” ujarnya.
Perempuan yang akrab disapa Nuning itu juga menjelaskan, penggunaan orang dalam atau ordal sangat mungkin terjadi. Bahkan, tidak jarang individu yang direkrut tidak menyadari bahwa dirinya sedang digalang.
“Jadi di sini butuh kecerdasan emosional dan keluwesan dalam penampilan maupun pemikiran,” katanya.
Editor: Reza Fajri