Istana: Physical Distancing di Pasar Sulit Dikendalikan
JAKARTA, iNews.id - Pasar tradisional di sejumlah tempat di Indonesia kini menjelma sebagai klaster baru penyebaran covid-19 ditandai dengan ditemukannya sejumlah pedagang yang positif terinfeksi. Deputi IV Kantor Staf Presiden (KSP) Bidang Informasi dan Komunikasi Politik, Juri Ardiantoro mengatakan protokol kesehatan memang sulit diterapkan di pasar.
Juri mengatakan sejak awal pasar tidak ditutup dalam pembatasan sosial berskala besar (PSBB) mengingat perannya sebagai pemenuh kebutuhan pokok masyarakat. Oleh sebab itu masyarakat tetap berbondong-bondong ke pasar sehingga pengaturan jaga jarak sulit dilakukan.
"Jaga jarak di pasar ini memang sulit dikendalikan, kecuali ada beberapa pasar yang oleh pemerintah daerah dan pengelola pasar bisa dilakukan penyesuaian untuk adanya physical distancing. Tapi di beberapa daerah belum bisa," kata Juri dalam diskusi akhir pekan Polemik MNC Trijaya Network bertajuk 'New Normal Lintas Negara' yang digelar secara daring, Sabtu (13/6/2020).
Oleh sebab itu penularan mudah terjadi di pasar karena antarpengunjung dan pedagang melakukan kontak yang sangat dekat. Hal itu tergambarkan dengan banyak ditemukannya orang-orang yang berkegiatan di pasar dan dinyatakan positif covid-19.
"Jadi pasar sekarang menjadi salah satu concern pemerintah untuk dilakukan test," ujarnya.