Isu Pelanggaran HAM Prabowo Muncul Setiap Pilpres, Ini Kata Aktivis NU
TANGERANG SELATAN, iNews.id - Isu pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) dituding hanya dijadikan komoditas untuk menyerang personal Calon Presiden Prabowo Subianto. Isu itu hanya muncul setiap 5 tahun saat pagelaran Pemilihan Presiden (Pilpres).
Mantan aktivis 98 yang juga pengurus Nahdhatul Ulama (NU), Savic Ali, mengatakan, isu pelanggaran HAM yang terjadi pada masa pemerintahan Orde Baru (Orba) tidak boleh dilupakan.
"Sebuah negara sulit berada di track yang benar, kalau dia selalu lupa atas peristiwa masa lalunya. Karena dia nggak akan bisa belajar dari sejarah kita sebagai bangsa dan negara," ujarnya saat menjadi narasumber bedah buku 'Buku Hitam Prabowo Subianto' di Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel), Senin (18/12/2023).
Menurutnya, kasus pelanggaran HAM yang dilakukan Prabowo tahun 1998 akan selalu diperjuangkan agar selalu diingat masyarakat. Apalagi jika mantan Pangkostrad itu terus berambisi ingin merebut kekuasaan melalui pilpres.
"Karena kalau semua orang berhasil dibuat lupa oleh kekuasaan, ya sudah dia bisa mendapatkan apa pun yang dia ingini, padahal dia tidak layak seperti Prabowo," katanya.
Dia mengkritik upaya setengah hati terhadap penyelesaian atas kasus pelanggaran HAM yang melibatkan Prabowo.
"Mestinya kita sebagai bangsa, kalau ada seseorang bersalah pidana dan itu tidak diadili, kita secara politik sebagai bangsa harus menghukumnya," ucapnya.
"Tetapi ironisnya hari ini kita saksikan politik Indonesia tidak berhasil menghukum Prabowo dan bahkan memberi jalan buat dia untuk membangun partai dan terlibat dalam 3 dan sekarang 4 pemilu," ujarnya.
Pengurus PBNU itu memastikan isu pelanggaran HAM akan selalu muncul manakala Prabowo maju dalam pilpres. Sebab hingga saat ini tak ada kepastian hukum atas kejahatan masa lalu yang dilakukannya.
"Mereka mengatakan ini isu 5 tahun tiap pilpres? ya karena dia tiap pilpres nyalon. Coba kalau dia sadar diri, dia nggak nyalon ya kita juga nggak ngeributin," ucapnya.
Editor: Donald Karouw