Jabatan Tak Jadi Dihapus, Malam Ini PKB Tentukan Nama Sekjen
JAKARTA, iNews.id – Rencana Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menghapus jabatan sekretaris jenderal (sekjen) dalam struktur kepengurusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Periode 2019-2024 akhirnya kandas. Pada malam ini, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar menggelar pertemuan tertutup dengan sejumlah kiai di salah satu pesantren di Jakarta, membahas posisi sekjen untuk lima tahun ke depan.
Rencananya, malam ini juga nama sekjen baru pengganti Hanif Dhakiri yang sudah domisioner itu akan diumumkan. Koordinator Publikasi dan Media Muktamar VI PKB Ahmad Iman mengatakan, keinginan Muhaimin untuk menghapus posisi sekjen terbentur dengan nomenklatur Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2011 tentang Partai Politik yang mengharuskan adanya sekjen dalam kepengurusan partai politik.
“Karena nomentklartur dalam undang-undang (mengharuskan ada sekjen) jadi PKB menyesuaikan,” ujar Iman ketika dihubungi, Sabtu (24/8/2019) malam.
Namun, Iman menjelaskan, fungsi sekjen pada kepengurusan ke depan akan berbeda dengan sekjen pada periode kepengurusan sebelumnya yang banyak berperan dalam urusan-urusan politik. Nanti, fungsi sekjen di PKB akan lebih banyak berperan untuk fokus mengurusi persoalan manajemen organisasi kepartaian, serta melakukan konsolidasi internal partai.
“Sekjen akan menjadi semacam kepanjangan tangan ketum dalam mengurusi soal internal. Kalau sekjen sebelumnya politis, sekarang sekjen gak politis. Jadi, kalau orang bicara PKB ya Gus Imin, karena ketum adalah mandataris tunggal dalam muktamar, hanya satu dalam AD/ART-nya,” ucap Iman.
Menurut dia, penunjukan sekjen juga dimaksudkan untuk menjaga soliditas partai. Apalagi, ke depan banyak agenda penting kepartaian yang harus digarap dengan serius oleh PKB. “Salah satunya soal kaderisasi. Tugas sekjen akan sangat berat ke depan. malam ini itu dirapatkan dengan para kiai untuk memutuskan siapa yang pas dan cocok,” ungkapnya.
Pada prinsipnya, kata Iman, fungsi sekjen di PKB ke depan lebih seperti peran general manager dalam sebuah perusahaan untuk membenahi dan mengelola internal partai. “PKB kan akan menjadi partai kader pertama. Kedua, agenda mendesak PKB yaitu melakukan digitalisasi, pembenahan struktur, kita akan membenahi sturktur PKB se-Indonesia. Tugas sekjen ke depan sangat berat,” paparnya.
Iman tidak bisa memastikan waktu pasti pengumuman sekjen terpilih karena hingga berita ini ditulis pada pukul 21.45 WIB, rapat antara ketua umum, Dewan Syuro PKB, dan para kiai masih berlangsung. “Bisa malam ini, bisa besok, tergantung Gus Imin, tapi saya rasa gak lebih dari malam ini,” tuturnya.
Ditanya mengenai posisi wakil ketua umum yang sebelumnya dilontarkan Muhaimin, Iman mengatakan bahwa itu hanya wacana yang berkembang di muktamar. “Setahu saya sih kemarin-kemarin sih nggak. Tapi semuanya tergantung Gus Imin. Ketua harian juga bisa. Malam ini kita akan menyelesaikan atau paling lama besok,” ujarnya.
Ditanya soal nama-nama yang muncul sebagai kandidat sekjen, Iman mengatakan, memang muncul sejumlah nama antara lain Ida Fauziyah, Jazilul Fawaid, Syaiful Huda, dan Faisol Reza.
Bagaimana dengan Hanif Dhakiri? Iman mengatakan, ada DPW yang masih mengusulkan nama Hanif untuk diangkat kembali sebagai sekjen. Namun, ada pula yang tidak menghendaki dengan alasan regenerasi. “Karena sebelumnya gak ada jabatan sekjen dua periode. Ini masih dinamis,” kata dia.
Editor: Ahmad Islamy Jamil