Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Jadi Tersangka Kasus Ijazah Jokowi, Roy Suryo Cs Siap Penuhi Panggilan Polda Metro
Advertisement . Scroll to see content

Jadi Cawapres, Budi Gunawan Bisa Dongkrak Elektabilitas Jokowi

Jumat, 27 April 2018 - 22:04:00 WIB
Jadi Cawapres, Budi Gunawan Bisa Dongkrak Elektabilitas Jokowi
Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan. (Foto: Okezone/Ist).
Advertisement . Scroll to see content

”Apalagi dengan kapasitasnya sebagai pimpinan Dewan Masjid Indonesia tentu saja Pak BG punya kemampuan untuk merangkul kubu-kubu Islam politik karena terus terang saja, saat ini pemerintahan Pak Jokowi menghadapi tantangan serius dengan kebangkitan politik identitas,” kata Boni.

Dia mengingatkan, kebangkitan politik identitas itu antara lain ditandai dengan kemunculan kekuatan islam politik yang ingin beroposisi dengan pemerintahan Jokowi. Karena itu, Jokowi butuh satu figur yang bisa mengendalikan situasi ini dan dapat merangkul kelompok-kelompok oposisi nonpartai.

”Di sinilah sosok seperti Pak Budi Gunawan bisa memainkan peran strategis. Tidak hanya karena posisinya sebagai pimpinan majelis Dewan Masjid Indonesia, tapi juga sebagai seorang tokoh, dia punya relasi kuat dengan kubu-kubu islam politik sehingga ini akan menjadi nilai tambah cukup besar buat Pak Jokowi dalam pertarungan 2019,” papar Boni.

Seperti diketahui, nama BG mendapatkan perhatian berdasarkan survei capres dan cawapres. Dalam survei simulasi SMRC, BG yang dipasangkan sebagai cawapres Jokowi akan mendapatkan suara 34,6 persen. Perolehan suara itu jauh mengungguli suara dari Prabowo Subianto-Anies Baswedan yang hanya 22,0 persen.

Dalam pandangan Boni, latar belakang profesi cawapres saat ini tidak berpengaruh. Apakah sipil atau militer, terpenting adalah elektabilitas. BG dinilainya tak punya hambatan serius untuk bisa masuk ke dalam bursa cawapres Jokowi. Kualitas dan peluangnya bahkan dinilai lebih baik dari sejumlah nama yang telah berseliweran sekarang ini.

Boni lantas mencontohkan Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar yang dianggapnya terlalu agresif. ”Ambisinya pada jabatan ini (cawapres) justru akan menjadi serangan balik bagi Pak Jokowi. Kalau yang dirangkul Pak Imin, juga (dia) punya beban masa lalu yang belum tuntas,” kata dia.

Penilaian senada juga berlaku untuk Ketua Umum DPP PPP Romahurmuziy. Menurut Boni, partai-partai moderat secara otomatis telah menjadi bagian dari pendukung Jokowi. Kalaupun pemimpinnya (ketua umum partai) tak menjadi cawapres, massa partai akan tetap mendukung.

Editor: Zen Teguh

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut