Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Ibu Hamil Meninggal usai Ditolak 4 RS, DPR Segera Evaluasi Penanganan Kesehatan
Advertisement . Scroll to see content

Jaringan Internet di Papua dan Papua Barat Masih Diblokir, Begini Kata Kapolri

Rabu, 28 Agustus 2019 - 14:30:00 WIB
Jaringan Internet di Papua dan Papua Barat Masih Diblokir, Begini Kata Kapolri
Kapolri Jenderal Tito Karnavian. (Foto: iNews.id/Irfan Ma'ruf)
Advertisement . Scroll to see content

TIMIKA, iNews.id - Pemerintah, dalam hal ini Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) masih memblokir jaringan internet di Papua dan Papua Barat. Pemblokiran yang hingga saat ini masih berlangsung demi menjaga kondisi di bumi Cendrawasih tetap kondusif.

Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan, layanan internet di Papua dan Papua Barat baru akan dinormalkan ketika 'tim intelijen media' yang dimiliki Polri menilai penyebaran isu atau informasi provokatif maupun konten-konten ekploitasi dan hoaks sudah mulai berkurang.

"Kapan ini selesai? Ketika kita menilai bahwa upaya untuk melakukan provokasi, mengeksploitasi konten-konten yang negatif ini sudah jauh berkurang," katanya di Timika, Kabupaten Mimika, Papua, Rabu (28/8/2019).

"Kita memiliki intelijen media yang bisa menilai. Begitu ini sudah turun, terus kita akan sampaikan dilakukan normalisasi kembali. Secepat mungkin," ujar Tito.

Mantan kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) ini mengungkapkan, layanan internet digunakan beberapa pihak tertentu untuk menyebar informasi provokatif serta hoaks. Dalam hal ini memanfaatkan momen terhadap masalah yang terjadi di Surabaya beberapa waktu lalu.

"Dalam situasi seperti itu, maka langkah kita tentu melakukan klarifikasi. Namun kadang kala klarifikasi ini enggak efektif. Kadang-kadang dibaca, kadang-kadang enggak nyampe. Maka cara lain di antaranya adalah bukan mematikan, tapi melakukan slow down terhadap gambar dan video," tuturnya.

Tito mencontohkan, terdapat gambar mahasiswa Papua meninggal. Dalam konten yang disebar disebutkan meninggal akibat peristiwa di Surabaya, maupun Malang dan beredar di masyarakat. Namun, pada kenyataannya, apa yang disampaikan melalui konten gambar tersebut tidaklah demikian, melainkan hanya untuk melakukan provokasi.

"Internet digunakan oleh beberapa pihak tertentu untuk melakukan penyebaran berita-berita yang provokatif dan hoaks. Contohnya lihat gambar, ada anak, adik kita mahasiswa Papua yang dianggap gambarnya meninggal dibunuh dalam peristiwa di Surabaya, di Malang. Padahal enggak ada, nah itu yang memprovokasi masyarakat," katanya.

Editor: Djibril Muhammad

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut