Jejak Hari Darmawan, Tak Pernah Menyesal Jual Matahari ke Lippo Group
Salah satu kabar yang beredar menyebutkan, Hari menerima tawaran pinjaman dari bos Lippo Group Mochtar Riady pada 1993. Dari utang-piutang itulah Hari akhirnya tak bisa menolak ketika Lippo ingin mengambil alih.
Namun dia menepis semua spekulasi yang berkembang. Pria bershio naga ini menegaskan bahwa keputusan untuk melego Matahari Department Store berdasarkan pertimbangan timing yang dianggapnyan tepat.
Hari memprediksi akan datang krisis yang membawa kehancuran ekonomi Indonesia. Perkiraan itu menjadi kenyataan. Setahun setelah Matahari dijual, krisis ekonomi dan politik menghantam Tanah Air. "Saat itu ada bakar-bakaran dan penjarahan. Jadi ini saya anggap sebuah mukjizat,” ucap Hari dikutip dari majalah Fortune Indonesia edisi 1 Mei 2011, Sabtu (10/3/2018).
Alasan lain yang membuatnya melepas Matahari ke Lippo Group adalah faktor keluarga. Ketika itu istri dan anak bungsunya sakit sehingga butuh perhatian lebih. Faktor lain terkait suksesi. Hari mengaku sebenarnya ingin meneruskan Matahari ke anak-anaknya. Namun mereka dianggap belum siap melanjutkan estafet kepemimpinan.
Mengenai isu dirinya dipecundangi Lippo Group, Hari tegas menyangkal. Menurutnya, penjualan Matahari tidak atas dasar keterpaksaan. “Saya yang menawarkan kepada dia. Ini keinginan dua belah pihak yang menghasilkan sebuah good deal,” katanya dalam wawancara itu.