Jejak Karier Ki Anom Suroto, Maestro Wayang Kulit dari Jawa Tengah
Selain itu, dia dikenal kerap menggunakan wayang sebagai media dakwah dan pendidikan, menyisipkan pesan moral dan religius dalam lakon sehingga karyanya tidak hanya menghibur tetapi juga mengedukasi masyarakat. Pengaruh ini tercatat dalam kajian-kajian akademis mengenai adaptasi wayang modern.
Sepanjang beberapa dekade berkiprah, Ki Anom menerima sejumlah penghargaan dan pengakuan atas kontribusinya pada kebudayaan Jawa dan wayang kulit. Penghargaan-penghargaan tersebut mempertegas posisinya sebagai maestro yang karya dan ajarannya menjadi bagian penting pelestarian wayang purwa.
Dia juga menjadi sumber inspirasi bagi generasi dalang berikutnya, termasuk anak-cucu dalam garis keluarga pedalangan.
Rekaman pertunjukan-pertunjukannya masih beredar dalam format audio dan video, serta beberapa koleksi pertunjukan dimuat di platform digital dan arsip.
Pada 23 Oktober 2025, Ki Anom Suroto meninggal dunia. Ki Anom meninggalkan kontribusi penting terhadap seni budaya Indonesia.
Editor: Reza Fajri