Jelang Timnas Indonesia vs China, Erick Thohir Minta Fans Garuda Jauhi 2 Hal Ini
Erick Thohir menegaskan, sepak bola tidak boleh menjadi ajang untuk menyebarkan kebencian, apalagi diskriminasi rasial. Ia berharap para suporter Tanah Air dapat menunjukkan sikap yang mencerminkan nilai-nilai persaudaraan, semangat sportivitas, serta menjunjung tinggi kehormatan bangsa di mata dunia.
"Kita tidak boleh mengulang hal-hal yang membuat nama baik bangsa tercoreng. Sepak bola adalah olahraga pemersatu, bukan alat untuk diskriminasi. Saya sudah berulang kali mengingatkan, baik saat tim nasional berlaga maupun di Liga 1, tidak boleh ada ruang untuk tindakan rasis atau menjatuhkan sesama anak bangsa," tegasnya.
Erick juga mengungkapkan bahwa akan ada sekitar 3.000 pendukung tim tamu dari China yang diperkirakan hadir langsung di SUGBK. Oleh karena itu, atmosfer pertandingan harus dijaga agar tetap kondusif dan penuh semangat positif. Ia mengajak seluruh penonton untuk menunjukkan bahwa Indonesia adalah negara dengan suporter yang ramah, kreatif, dan menjunjung tinggi nilai fair play.
Sebagai catatan, dukungan suporter Indonesia selama ini memang dikenal luar biasa. Koreografi kreatif seperti “Gundala vs Godzilla” saat melawan Jepang, serta visualisasi Garuda raksasa saat menghadapi Bahrain, telah mendapat perhatian luas di media internasional. Namun, pencapaian ini akan ternoda jika masih ada perilaku diskriminatif dari sebagian oknum di tribun.
Laga melawan China menjadi momen penting bagi Timnas Indonesia, namun juga menjadi ujian kedewasaan bagi seluruh elemen pendukung. Suporter diharapkan mampu menjaga semangat positif yang selama ini dibangun, demi menjaga nama baik sepak bola Indonesia di mata dunia.
Editor: Abdul Haris