Jessica Tanoesoedibjo Bicara Peluang Kerja Sama MNC Group dan Inggris Buka Kampus di RI

JAKARTA, iNews.id - MNC Group menerima kunjungan dari British Council dan British Embassy. Dalam pertemuan itu, Ketua Yayasan Hary Tanoesoedibjo, Jessica Tanoesoedibjo berbicara soal peluang kerja sama MNC Group dan Inggris buka kampus di Indonesia.

Jessica Tanoesoedibjo menjelaskan peluang tersebut sangat besar mengingat Inggris memiliki banyak universitas terbaik level dunia. Apalagi, KEK Lido City milik MNC Group dinilai mampu memfasilitasi pembukaan kampus dunia.

Baca Juga

Khotbah Natal Pertama, Paus Leo Soroti Tenda Warga Palestina di Gaza dan Kelahiran Yesus

"Kita ketahui banyak universitas di Inggris yang memasuki top hundred universities di seluruh dunia. Dengan adanya KEK Lido City, kita bisa membuka peluang bagi universitas tersebut untuk membuka kampus di Indonesia" ucap Jessica Tanoesoedibjo, Selasa (7/2/2023).

Lebih lanjut, Jessica Tanoesoedibjo mengatakan kerja sama ini nantinya akan sangat menguntungkan. Bagaimana tidak, mahasiswa lokal hingga tenaga pengajar akan mendapatkan banyak pengalaman dan manfaat.

Baca Juga

Indonesia Kekurangan SDM Ahli Cybersecurity, MNC University Gelar Webinar Cybersecurity untuk Pelajar dan Mahasiswa

"Mahasiswa-mahasiswa lokal bisa berkuliah di sana dengan masuk di standar 100 top universities world wide. Kedua, pengajar-pengajar juga dapat akses untuk join research kolaborasi, di mana kita juga akan meningkatkan akademi kita di Indonesia" katanya

Baca Juga

Lulusan MNC University Diharapkan Turut Membangun Indonesia

Tak hanya itu, Jessica menganggap pembukaan kampus Inggris di Indonesia juga mampu memikat warga dunia datang ke Tanah Air untuk menuntut ilmu.

Sementara itu, kunjungan British Council dan British Embassy ke MNC Group masih berkaitan dengan rencana pemerintah mengundang Perguruan Tinggi Top 100 dunia, untuk membuka cabang di Indonesia. MNC yang memiliki Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Lido City yang memang direncanakan sebagai area pendidikan pun mendukung program pemerintah tersebut.

Editor: Puti Aini Yasmin