Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Pengunjung Masjidil Haram dan Masjid Nabawi Tembus 68 Juta Orang dalam Sebulan
Advertisement . Scroll to see content

JK Dituduh Danai Kepulangan Habib Rizieq, Jubir: Opini Menyesatkan Buzzer

Minggu, 22 November 2020 - 15:29:00 WIB
JK Dituduh Danai Kepulangan Habib Rizieq, Jubir: Opini Menyesatkan Buzzer
Wakil Presiden ke-10 dan 12 RI Jusuf Kalla. (Foto: dok. Koran SINDO).
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Juru Bicara Wakil Presiden ke-10 dan 12 RI Jusuf Kalla, Husain Abdullah, menyangkal keras tuduhan yang menyebut JK terkait dengan kepulangan Habib Rizieq Shihab. Tuduhan itu tak lebih dari opini yang dibangun para buzzer.

Reaksi keras Uceng, sapaan karib Husain Abdullah, menanggapi cuitan eks politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean dan tulisan pegiat media sosial Rudi S Kamri. Menurutnya, tudingan itu sama sekali tidak benar.

"Pak JK tidak pernah mengomunikasikan atau pun mendanai kepulangan HRS sebagaimana opini yang sedang dibangun para buzzer sejak kepulangan HRS," ujar Uceng, Minggu (22/11/2020).

Dia menjelaskan, tuduhan yang menyangkutpautkan JK dengan kepulangan Habib Rizieq bermula dari cuitan Ferdinand Hutahaean lewat akun Twitter. Faktanya, dalam sebuah dialog di televisi swasta, Ferdinand tidak mampu membuktikan kebenaran cuitannya itu.

Narasi yang diusung oleh Ferdinand ini, kata Uceng, dijadikan dasar oleh pegiat medsos Rudi S Kamri untuk mewacanakan hal yang sama melalui tulisan berjudul "Sang Bandar Chaplin Pun Akhirnya Keluar Sarangnya karena Kepanasan."

Menurut Uceng, jika tulisan tersebut ditujukan kepada JK, itu merupakan sebuah tuduhan membabi buta tanpa fakta dan data yang jelas. Tepatnya, kata dia, ‘cocoklogi’ (mencocokkan hal-hal yang tidak cocok).

“Tulisan itu bukan saja menciptakan kegaduhan dan penyesatan, tetapi merusak hubungan sosial serta budaya saling menghargai,” kata dia.

Uceng menegaskan, perjalanan JK ke Vatikan dan Mekkah pada 20-25 Oktober 2020 untuk menemui pemimpin umat Katolik Paus Fransiskus. Pertemuan itu dalam kerangka penjurian atas pemberian gelar Sayeed Award for Human and Fraternity yang digagas Paus Fransiskus dengan Imam Besar Al-Azhar Syeikh Ahmad Al Tayeb.

Dalam kapasitas sebagai juri mewakili Asia, JK bersama empat juri dari benua berbeda merasa perlu bertemu langsung dan berdiskusi tentang kriteria nominator untuk penghargaan ini.

Setelah bertemu Paus Fransiskus di Vatikan, Pak JK melanjutkan perjalanan ke Riyadh, menyaksikan penandatanganan perjanjian kerja sama pembangunan Museum Rasulullah Muhammad SAW yang akan dibangun di Jakarta.

“Kerja sama antara Dewan Masjid Indonesia yang diwakili Komjen Pol (Purn) Syafruddin selaku Wakil Ketua DMI dengan Abdul Rahman bin Muhammad Al Mathar selaku Deputi Eksekutif Liga Dunia," tuturnya.

Karena sudah berada di Saudi, JK merasa tidak lengkap bila tidak menunaikan ibadah. JK selanjutnya melanjutkan perjalanan ke Mekkah menunaikan umrah dengan protokol kesehatan yang ketat.

"Perjalanan Pak JK ke Vatikan dan Mekkah murni perjalanan misi kemanusiaan dan ibadah. Tidak bersangkut paut dengan kepulangan HRS apalagi politik dalam negeri apalagi 2024," ucap Uceng.

"Saya juga mengingatkan para buzzer untuk tidak mengotori rangkaian perjalanan ini dengan narasi menyesatkan tanpa dasar dan bukti. Karena perjalanan Pak JK murni untuk kemanusiaan dan ibadah. Sebagai negara Pancasila, kita wajib menghargai dan menghormati warga negara Indonesia yang melaksanakan ritual ibadah keagamaannya dan kiranya tidak dinodai dengan fitnah murahan," kata dia.

Editor: Zen Teguh

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut